Sigi (ANTARA) - Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata, segera mewujudkan janjinya untuk membuka akses jalan usaha tani di sejumlah desa terdampak gempa dan banjir bandang untuk kelancaran pengangkutan hasil-hasil pertanian di wilayah terdampak bencana.

Kepala Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Alfian di lokasi panen perdana jagung varietas NK Sumo di Desa Walatana, sekitar 70 kilometer dari Palu, Jumat, membenarkan bahwa jalan usaha tani di wilayah barat Desa Walatana segera dibuka pada 2020.

"Saya sudah ketemu Pak Bupati Sigi, Pak Irwan, beliau sudah janji segera membuka akses jalan usaha tani di wilayah terdampak bencana gempa dan banjir bandang itu," kata Alfian.

Dia mengatakan pentingnya dibuka akses jalan usaha tani tersebut mengingat areal pertanian di bagian utara dan timur desa mereka sudah tidak bisa lagi dipertahankan, sebab irigasi tidak ada.

Di wilayah barat Desa Walatana, kata Alfian, terdapat sekitar 2.500 hektare areal yang memiliki potensi besar untuk dikelolah untuk komoditas pangan dan hortikultura.

Wilayahnya cukup luas dan kondisi tanah subur sehingga cocok untuk menjadi areal pertanian/perkebunan menggantikan lahan yang lama yang sebelumnya telah bertahun-tahun digarap petani, tetapi saat terjadi gempabumi 7,4 SR dan disusul bencana banjir bandang pada 2019 telah hancur.

Dia mengatakan saat ini, petani hanya bisa menanam jagung saja. Padahal sebelumnya adalah areal persawahaan.

Jumlah petani di Desa Walatana saat ini tercatat sekitar 300 orang.

Baca juga: Bupati janji akan bangun jalan lingkar Danau Lindu
Baca juga: Bupati Irwan: Sigi butuh peran berbagai pihak tanggulangi dampak bencana

Desa Walatana juga kini menjadi demplot jagung hibrida varietas NK Sumo yang dikembangkan secara kolaborasi antara petani setempat dengan PT Havana Abrobisnis Utama, PT Syngemta dan WVI (Wabaha Visi Indonesia).

Dempolot jagung baru dikembangkan pada areal bekas sawah milik petani bernama Yunus seluas satu hektare. 

"Baru uji coba dan cukup berhasil karena hasil panen mampu mencapai 8 ton/hektare," katanya.

Sebelumnya, kata Alfian, dalam satu hektare lahan jagung hanya mempu menghasilkan 3 ton. Tetapi pada panen perdana varietas NK Sumo meningkat menjadi 8 ton/hektare.

Melihat hasil produksi tersebut, petani mulai antusias untuk menanam jagung  menggunakan varietas NK Sumo.
 
Apalagi kata dia, benihnya disediakan PT Syngenta dan hasil panen akan dibeli oleh PT Havana Agrobisnis dengan harga disesuaikan mengikuti harga pasaran.

Menurut dia, jika petani di desanya bisa mengembangkan komoditas jagung, niscaya penghasilan mereka akan meningkat dan bisa cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat dampak dari bencana.

Baca juga: Bupati Sigi: Persoalan tambang emas di Dongi-Dongi perlu dituntaskan
Baca juga: Irigasi Gumbasa mulai airi sawah, penyintas bencana butuh bantuan benih padi

Pewarta : Anas Masa
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024