Palu (ANTARA) - Dawi (45), warga asal Palopo Utara, Desa Subur, Kecamatan Suka Maju, Luwu Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, optimis bisa menangkap buaya berkalung ban di Sungai Palu, dalam waktu tiga malam ke depan.
"Target saya tiga malam paling lama bisa tangkap, besok malam kami sudah mulai. Tadi saya sudah minta semua peralatan dan perahu yang akan digunakan besok," kata Dawi saat berada di pinggir Muara Sungai Palu, Senin.
Pinggir muara Sungai Palu ini sering menjadi tempat munculnya buaya berkalung ban.
Baca juga: Perburuan buaya berkalung ban di Palu terus dilanjutkan
Dawi yang mengaku mulai remaja sudah biasa menangkap buaya sangat yakin dengan pengalamannya, bisa menangkap dan melepas ban yang melilit di leher buaya Sungai Palu tersebut.
Karena katanya, semenjak remaja sudah ratusan buaya yang ditangkapnya, baik di wilayah Sulawesi Selatan maupun di wilayah Sulawesi Tengah.
"Yang lalu di Tolai pernah saya tangkap panjangnya lima meter lebih. Buaya yang ditangkap itu kulitnya diambil," ujarnya.
Ia menjelaskan, ratusan buaya yang ditangkap tersebut kebanyakan buaya muara, dengan menggunakan sejumlah alat seperti pancing dan tombak.
"Yang lalu memang mau dibunuh, tetapi yang ini hanya berusaha mau dikase hidup, karena hanya bagaimana ban itu bisa dilepas dari barang itu," jelasnya.
"Untuk menangkap barang ini kami gunakan tali, tombak ringan, supaya bisa tangkap, baru kami nilon untuk ikat mulut, supaya tidak lepas," katanya.
Baca juga: Aksi kejar-kejaran Matt Wright dengan buaya ban
Baca juga: Evakuasi buaya berkalung ban masih nihil di sungai Palu
Dia mengaku akan menangkap buaya berkalung ban bersama dua anaknya.
Dia menegaskan, buaya berkalung ban Sungai Palu itu tidak susah untuk ditangkap, dilihat dari lokasi buaya itu sering muncul selama ini.
"Kalau dari pengalaman tidak susah, karena medan ini dangkal. Nah kami mencarinya malam, hanya melihat matanya saja, yang penting kita sudah tahu sasaran kita," kata Dawi yang mengaku sudah mendapat restu dari semua pihak terkait.
Lelaki yang berprofesi sebagai petani ini mengatakan, mengetahui adanya buaya berkalung ban di Palu, dari pemberitaan salah satu TV nasional yang memberitakan ada buaya berkalung ban namun tidak bisa ditangkap.
Sehingga katanya, dirinya sengaja khusus datang ke Kota Palu Sulawesi Tengah, hanya untuk menangkap buaya berkalung ban di leher tersebut.***
"Target saya tiga malam paling lama bisa tangkap, besok malam kami sudah mulai. Tadi saya sudah minta semua peralatan dan perahu yang akan digunakan besok," kata Dawi saat berada di pinggir Muara Sungai Palu, Senin.
Pinggir muara Sungai Palu ini sering menjadi tempat munculnya buaya berkalung ban.
Baca juga: Perburuan buaya berkalung ban di Palu terus dilanjutkan
Dawi yang mengaku mulai remaja sudah biasa menangkap buaya sangat yakin dengan pengalamannya, bisa menangkap dan melepas ban yang melilit di leher buaya Sungai Palu tersebut.
Karena katanya, semenjak remaja sudah ratusan buaya yang ditangkapnya, baik di wilayah Sulawesi Selatan maupun di wilayah Sulawesi Tengah.
"Yang lalu di Tolai pernah saya tangkap panjangnya lima meter lebih. Buaya yang ditangkap itu kulitnya diambil," ujarnya.
Ia menjelaskan, ratusan buaya yang ditangkap tersebut kebanyakan buaya muara, dengan menggunakan sejumlah alat seperti pancing dan tombak.
"Yang lalu memang mau dibunuh, tetapi yang ini hanya berusaha mau dikase hidup, karena hanya bagaimana ban itu bisa dilepas dari barang itu," jelasnya.
"Untuk menangkap barang ini kami gunakan tali, tombak ringan, supaya bisa tangkap, baru kami nilon untuk ikat mulut, supaya tidak lepas," katanya.
Baca juga: Aksi kejar-kejaran Matt Wright dengan buaya ban
Baca juga: Evakuasi buaya berkalung ban masih nihil di sungai Palu
Dia mengaku akan menangkap buaya berkalung ban bersama dua anaknya.
Dia menegaskan, buaya berkalung ban Sungai Palu itu tidak susah untuk ditangkap, dilihat dari lokasi buaya itu sering muncul selama ini.
"Kalau dari pengalaman tidak susah, karena medan ini dangkal. Nah kami mencarinya malam, hanya melihat matanya saja, yang penting kita sudah tahu sasaran kita," kata Dawi yang mengaku sudah mendapat restu dari semua pihak terkait.
Lelaki yang berprofesi sebagai petani ini mengatakan, mengetahui adanya buaya berkalung ban di Palu, dari pemberitaan salah satu TV nasional yang memberitakan ada buaya berkalung ban namun tidak bisa ditangkap.
Sehingga katanya, dirinya sengaja khusus datang ke Kota Palu Sulawesi Tengah, hanya untuk menangkap buaya berkalung ban di leher tersebut.***