Palu (ANTARA) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian mulai mengembangkan kalung antivirus corona penangkal COVID-19 di Sulawesi Tengah (Sulteng)
Kepala BPTP Balitbangtan Sulteng Fery Fahrudin Munier saat beraudiensi dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola di Kantor Gubernur Sulteng di Palu, Selasa mengatakan pengembangan kalung tersebut telah mendapat persetujuan Komisi IV DPR RI dan akan diproduksi secara massal oleh PT. Elang.
“Formula tersebut juga telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal COVID-19 yaitu inhaler, diffuser oil dan kalung antivirus COVID-19,”katanya dalam kesempatan itu.
Ia menyebut kalung antivirus berbahan dasar tanaman eucalyptus atau kayu putih itu lebih tepat disebut sebagai alat terapi herbal.
“Bukan untuk membunuh virus tetapi membuat virus tersebut tidak berkembang,”ujarnya.
Selain itu Fery menyatakan BPTP Balitbangtan Sulteng dalam waktu dekat akan mengembangkan tanaman kopi percontohan, bawang putih varietas Tinombo dan bawang merah seluas 40 ha di Desa Napu Kabupaten Poso.
Sementara itu Gubernur Sulteng Longki Djanggola mendukukung upaya BPTP Balitbangtan Sulteng mengembangkan produk kayu putih untuk membantu masyarakat menangkal COVID-19.
“Semoga dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemerintah daerah dalam memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di Sulteng,”harapnya.
Dalam pertemuan itu Fery Fery Fahrudin Munier memperlihatkan dan menyerahkan salah satu produk antivirus corona penangkal COVID-19 yang dikembangkan oleh BPTP Balitbangtan berupa kalung antivirus.