Jakarta (ANTARA) - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyalurkan 33 ventilator untuk membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.
Penyaluran dilakukan beberapa tahap di mana pengiriman pertama ventilator yang terdiri dua ventilator masing-masing dari WHO dan IOM dan satu dari UNDP yang tiba di Jakarta, Senin, akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Selanjutnya ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh Indonesia," kata Kepala Perwakilan UNDP Christophe Bahuet dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Senin.
Pengiriman tersebut, menurut dia, adalah bagian dari upaya bersama oleh tiga organisasi PBB untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi COVID-19.
Pengiriman pertama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan perawatan kepada mereka yang paling membutuhkan dan untuk memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal, kata Bahuet.
Meskipun banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan memerlukan penggunaan ventilator untuk membantu mengatur pernapasan.
Sebanyak 33 ventilator yang disediakan UNDP, WHO dan IOM dilakukan dalam empat minggu tersebut diperkirakan senilai 762.460 dolar AS.
WHO akan berkontribusi 27 ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, selebihnya masing-masing IOM dan UNDP akan menyalurkan tiga unit dan operasi pengadaan logistik tersebut dilakukan oleh UNDP.
“Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membutuhkan dukungan dan kemitraan semua pihak. Peralatan medis, yang dibeli oleh UNDP sebagai bagian dari inisiatif bersama dengan WHO dan IOM, akan membantu mengatasi salah satu kebutuhan yang paling mendesak dan akan memberikan perawatan kesehatan vital bagi para korban COVID-19,” kata Bahuet.
Sebagai tambahan, UNDP bersama dengan Sistem Pembangunan PBB akan mengintensifkan dukungannya untuk membantu mengatasi dampak sosio-ekonomi pandemi pada masyarakat Indonesia dan mempersiapkan pemulihan hijau berkelanjutan dalam kemitraan erat dengan Pemerintah, ujar dia.
“Secara global, ada permintaan tinggi peralatan penting untuk mengobati COVID-19, sehingga ventilator ini, akan memberikan dampak yang signifikan untuk memberikan perawatan kritis kepada pasien yang paling terkena dampak di seluruh Indonesia,” kata Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr N Paranietharan.
Ia meyakini bekerja dalam semangat solidaritas dapat mengatasi beberapa kebutuhan kesehatan vital.
"Selain konsekuensi kesehatan COVID-19, pandemi ini berdampak signifikan pada mobilitas masyarakat secara domestik maupun antar negara, dan pada mata pencaharian, keamanan, dan kesejahteraan manusia," kata Kepala Misi dari Organisasi Internasional untuk Migrasi Louis Hoffmann.
Pengiriman ventilator berikutnya diharapkan tiba dalam beberapa hari mendatang. Alat kesehatan tersebut adalah bagian dari paket persediaan dan peralatan medis yang akan diberikan IOM untuk mendukung masyarakat, migran dan pengungsi di Indonesia.