Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebut tantangan kejahatan yang dihadapi perwira kepolisian ke depan sangat berat karena sudah menggunakan teknologi sangat canggih ditambah dengan kejahatan siber lintas negara.
“Tantangan kejahatan yang dihadapi perwira kepolisian sangat berat, kejahatan yang menggunakan teknologi sangat canggih dan kejahatan siber lintas negara memerlukan kemampuan antisipasi dan mitigasi yang lebih baik,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir secara virtual dalam acara Prasetya Perwira (PRASPA) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2020 dari Istana Negara, Selasa.
Oleh karena itu, ia meminta para perwira TNI dan kepolisian untuk terus mengikuti dan mengejar perkembangan zaman.
Selain itu, mereka diminta Presiden untuk harus menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter kebangsaan penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati,” katanya.
Presiden mengaku bangga bisa melantik para perwira remaja tersebut yang diharapkan menjadi calon pemimpin Indonesia ke depan.
Meskipun pelantikan pada tahun ini dilakukan secara berbeda karena adanya pandemi COVID-19.
“Kita tidak melakukan upacara secara tatap muka di halaman Istana tetapi kali ini kita lakukan secara virtual hanya penerima Adhi Makayasa dan orang tuanya yang hadir secara fisik di Istana secara virtual mewakili semuanya. Kita harus mengambil makna dari pandemi COVID-19 saat ini yang melanda 215 negara di dunia,” katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi lantik perwira TNI-Polri 2020 di Istana Negara
Baca juga: Jokowi minta perwira TNI-Polri buat lompatan kemajuan atasi COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan rencana untuk perampingan 18 lembaga pemerintah
Baca juga: Presiden Jokowi optimis defisit anggaran bisa menyusut pada 2023