Jalur "Banana Boat" Di Tanjung Karang Dikaji

id tanjung, karang

Jalur "Banana Boat" Di Tanjung Karang Dikaji

Tanjung Karang (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Petugas keamanan dan Pemerintah Kabupaten Donggala mengkaji jalur wahana permainan "banana boat" di Pantai Tanjung Karang pascakecelakaan yang menewaskan dua penumpang perahu berbentuk pisang itu.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto di Palu, Kamis, mendukung pengkajian jalur tersebut guna meningkatkan keamanan pengunjung yang berenang, penumpang kapal serta penumpang perahu pisang yang ditarik kapal cepat (speed boat).

Selama ini perairan di Pantai Tanjung Karang tersebut belum ada pembatas yang menandai zona bebas berenang, zona kapal cepat atau zona perahu pisang.

Menurut Kapolda, hikmah dari kejadian itu adalah pengelola wisata dan aparat berwenang akan lebih memperhatikan faktor keamanan di lokasi wisata pantai berpasir putih itu.

Pada 29 Juli 2014, dua penumpang perahu pisang tewas, dan dua lainnya luka berat akibat ditabrak kapal cepat yang melaju kencang.

Kecelakaan tersebut terjadi ketika dua kapal cepat yang masing-masing menarik perahu pisang melaju tanpa memperhatikan jalur yang dilalui.

Dua pengemudi yang salah satunya masih duduk di bangku SMA saat ini masih diperiksa intensif di Mapolres Donggala.

Keduanya dinilai lalai hingga menyebabkan nyawa orang lain melayang, dan cedera serius.

Aparat keamanan juga masih mengkaji perizinan wahana perahu pisang yang beroperasi sejak tiga tahun terakhir.

Di Pantai Tanjung Karang yang berjarak 40 kilometer dari Kota Palu itu terdapat lima kapal cepat yang menarik perahu pisang yang digemari pengunjung.

Para pengunjung di saat liburan selalu berebutan menumpang perahu pisang yang dikelola oleh Rukun Tetangga (RT) di Dusun Tanjung Karang. (skd)