Kreativitas kosmetik lokal dalam era Industri 4.0

id tren makeup,make up,dear me beauty,mizu,upmost beaute,kosmetik lokal,make up lokal,nissin,tolak angin,sasa,yupi,kosmetik

Kreativitas kosmetik lokal dalam era Industri 4.0

Kolaborasi Upmost Beaute dan Tolak Angin (Instagram/@upmostbeaute)

Jakarta (ANTARA) - Tren make up rasanya tak ada habisnya, mulai dari penemuan-penemuan bahan kosmetik hingga kolaborasi-kolaborasi unik brand make up dengan brand lain.

Salah satu tren yang hingga saat ini masih dilakukan adalah brand kosmetik menggandeng brand -brand besar yang membuat kemasan make up jadi unik.

Dalam industri kosmetik, kreativitas dalam berinovasi memang jadi senjata dalam menembus era Industri 4.0 di mana otomasi, serta kombinasi sistem fisik serta internet of things akan menjadi kekuatan besar produksi.

Sejumlah brand dari luar negeri seperti  asal Korea Selatan Tony Moly pernah melakukan inovasi dengan menggandeng mie instan Samyang lewat koleksi make up Tonymoly Hot Edition. Saat itu, Tony Moly bersama Samyang merilis cushion, blusher, lip balm hingga lip tint dengan aksen mie instan pedas Samyang.

Brand Korea Selatan lain, Etude juga tak mau kalah, mereka menggandeng wafer cokelat kenamaan Kit Kat untuk eye shadow palette.

Sementara brand Korea Selatan Faceshop berkolaborasi dengan Coca Cola merilis cushion, shadow, lipstick dan lip tint.

Tak hanya brand-brand luar negeri, brand-brand make up dalam negeri juga tak kalah kreatifnya dalam menjual produk menggaet pangsa pasar anak muda.

Mereka menggandeng sejumlah brand kenamaan Tanah Air untuk disandingkan dengan make up-make up cantik.

Berikut daftar kolaborasi brand kosmetik lokal yang unik-unik:

1. Upmost Beaute dan Tolak Angin

Brand Upmost Beaute didirikan oleh Faleri Susanto, Irene Hidayat, Irene Kusmulyadi, dan Irnez Hidayat.

Kali ini, Upmost Beaute menggandeng brand produk jamu Tolak Angin merilis eyeshadow palette: Honey Glazed Eyeshadow Palette.

Palette eyeshadow ini terdiri dari delapan variasi warna netral yang terinspirasi dari bahan herbal alami Tolak Angin.

Warna-warnanya cocok untuk tampilan matte casual look siang hari sampai tampilan malam yang glamor dengan warna-warna satin dan metalik.

Upmost Honey Glazed Eyeshadow Palette juga hadir dengan formula vegan, bebas kekerasan terhadap hewan, dan Halal.
Kolaborasi Dear Me Beauty x Yupi (Instagram/@dearmebeauty)


2. Dear Me Beauty x Yupi

Dear Me Beauty sepertinya menjadi brand lokal yang paling banyak menelurkan produk kolaborasi.

Yang terbaru Dear Me Beauty bernostalgia ke masa kecil dengan menghadirkan koleksi Dear Me Yupi Collection.

Seri ini menghadirkan empat varian warna cantik dengan nuansa warna kemasan yang lucu dan menggemaskan yakni Dear Gummy, Dear Sweetheart, Dear Berry Kiss dan Dear Burger.

Formula Dear Me Beauty x Yupi diklaim sudah ditingkatkan dari pendahulunya. Teksturnya lebih creamy, ringan saat dipakai, warnanya high pigmented, dan lebih menjaga kelembaban bibir.

Masih di seputar warna yang aman, Dear Me Beauty merilis warna pink, cokelat, dan peachy. Warna-warna yang cocok dipakai sehari-hari dan untuk tampilan makeup no makeup look.

3. Dear Me Beauty x Nissin

Dear Me Beauty menghadirkan lipstik wafer itu lewat kolaborasi "Dear Me Beauty x Nissin Wafers". Dengan tema #LocalsBetterTogether ada empat warna yang dihadirkan yakni Dear Susan, Dear Lisa, Dear Amelia dan Dear Sara.

Lipstik likuid matte itu dikemas dengan unik dan sangat menarik. Seperti saat membeli sebungkus wafer, ada empat lipstik dalam satu kemasan.

Pada bagian bungkus yang berwarna cokelat terdapat logo Nissin Wafers dan merek Dear Me Beauty.

Tak kalah menarik dengan bungkus, botol lipstiknya pun didesain dengan gradasi warna cokelat bertuliskan kedua merek tersebut dan diberi embos warna emas sehingga terlihat elegan.

Saat Anda membuka tutup botol lipstik, akan tercium aroma manis ala Nissin Wafers cokelat. Namun aroma itu hanya sesaat dan akan hilang ketika lipstik dipoles.

Lipstik likuid matte itu dikemas dengan unik dan sangat menarik. Seperti saat membeli sebungkus wafer, ada empat lipstik dalam satu kemasan.

Pada bagian bungkus yang berwarna cokelat terdapat logo Nissin Wafers dan merek Dear Me Beauty.

Tak kalah menarik dengan bungkus, botol lipstiknya pun didesain dengan gradasi warna cokelat bertuliskan kedua merek tersebut dan diberi embos warna emas sehingga terlihat elegan.

Saat Anda membuka tutup botol lipstik, akan tercium aroma manis ala Nissin Wafers cokelat. Namun aroma itu hanya sesaat dan akan hilang ketika lipstik dipoles.
 
4. Dear Me Beauty x Sasa

Dear Me Beauty juga pernah berkolaborasi dengan brand legendaris Indonesia, Sasa Gourmet Powder, mempersembahkan koleksi Eye Makeup yakni eyeshadow palette yang terdiri dari sembilan warna bervariasi, mulai dari cokelat hingga merah muda.

Dengan dua tekstur hasil akhir shimmer, dan matte, eyeshadow palette ini dapat digunakan untuk memperindah tampilan kasual maupun formal, dan cocok untuk beragam warna kulit wanita Indonesia.

Selain itu, bersama Sasa, Dear Me Beauty juga merilis bedak tabur wajah Dear Me Beauty Airy Poreless Powder X Sasa Edition berwarna natural.

Tak hanya itu, Dear Me juga merilis empat varian Perfect Matte Lip Coat yang terinspirasi dari nuansa dan suasana liburan yang cheerful dan penuh semangat dengan Sasa, yaitu: Dear Sandra dengan warna pink blush pumpkin spice, Dear Safia dengan warna fresh guava sorbet dengan semburat coral, Dear Sannie dengan warna tangerine margarita dan Dear Sasha dengan warna candy apple to coral red yang bold.

Semua produk itu dikemas dalam kemasan bernuansa pembungkus Sasa yang didominasi warna putih, merah dan biru, lengkap dengan logo penyedap makanan tersebut.

Tidak ada perubahan formula dari pendahulunya, tetap ringan, tidak patchy, creamy dan sangat pigmented.
 
5. Mizu x Khong Guan

Mizu menjadi salah satu merek lokal yang juga pernah berkolaborasi khusus dengan merek lokal lain. Mizu berkolaborasi dengan Biskuit Khong Guan dengan merilis Khong Guan Face Pallete terdiri dari tiga warna universal.

Pilihan warna tersebut dapat digunakan diseluruh wajah (dapat berfungsi sebagai blush on, highlighter dan eyeshadow).

6. Inovasi adalah kunci

Kementerian Perindustrian berupaya mendongkrak kinerja industri kosmetik dengan mendorong pelaku industri kecantikan untuk memanfaatkan sumber daya alam lokal sebagai bahan baku, mengingat Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati.

Langkah itu juga memacu substitusi impor dan mewujudkan kemandirian nasional.

Hal ini sesuai dengan arah peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai kesiapan kita memasuki era industri 4.0, di mana pemanfaatan teknologi untuk menciptakan inovasi.

Indonesia sebetulnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan negara-negara penghasil produk jamu dan kosmetik berbahan alami lain, demikian Doddy Rahadi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin.

“Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitar 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat di dunia dan juga sangat prospektif untuk dikembangkan karena kebutuhan yang cukup potensial di pasar lokal maupun global,” kata pria yang kini menjadi kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri itu.

Merujuk data BPS, pada triwulan I tahun 2020, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional (termasuk sektor kosmetik) mengalami pertumbuhan yang gemilang sebesar 5,59 persen.

Bahkan, di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi signfikan terhadap devisa melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317 juta dolar AS pada semester I-2020 atau naik 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Indikator tersebut menunjukkan bahwa industri farmasi Indonesia tumbuh dengan pesat dan mampu menyediakan sekitar 70 persen dari kebutuhan obat dalam negeri,” ujar Doddy.