Tangerang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, telah menemukan 10 hewan ternak di daerah itu diduga terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit dengan gejala terdapat benjolan pada kulit.
"Dari hasil monitoring pertama terhadap hewan ternak ini dengan pemeriksaan sembilan sample, ditemukan ada dua ekor hewan positif," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner pada DPKP setempat, drh Joko Ismadi kepada ANTARA di Tangerang, Selasa.
Ia menjelaskan, kasus LSD itu diketahui pada akhir Desember 2022 lalu. Dari hewan potong yang terjangkit tersebut datang dari luar wilayah Kabupaten Tangerang dan saat ini sudah dilakukan isolasi terhadap ternak tersebut serta diberi antibiotik.
"Jadi hewan ternak sapi ini berasal dari Boyolali ada 11 ekor, dan diturunkan di wilayah Cileles, Tigaraksa sebanyak lima ekor sisanya di wilayah lain. Dan itu jadi penyebab adanya penyakit hewan di Tangerang," katanya.
Ia menyebutkan, setelah adanya dua hewan pertama yang dinyatakan positif LSD, pihaknya pun langsung melakukan penelusuran secara menyeluruh pada Sabtu (04/02) lalu dan ditemukan lagi delapan ekor hewan ternak yang bergejala dengan terdapat benjolan di kulitnya.
"Sekarang terdapat lagi di dua lokasi ternak, dan sekarang sudah ditangani. Namun kita masih menunggu hasil cek laboratorium, apakah positif atau tidak," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari tim di lapangan terkait hewan sapi yang mati akibat terjangkit virus tersebut.
Selain itu, kata dia, jika kasus penyakit hewan yang sudah ditemukan di wilayahnya ini, menjadi kasus LSD pertama dari berbagai daerah yang ada di Provinsi Banten.
"Jadi ini kasus LSD pertama di Provinsi Banten dan kasus kedua di wilayah DPP Subang setelah di DKI, Jawa Barat," ungkapnya.
Selanjutnya, mengenai penanganan pada kasus tersebut, tim Satgas pengendalian penyakit hewan telah mengambil langkah secara prosedural yaitu dengan mengisolasi hewan dan memberikan vitamin serta vaksin PMK maupun LSD.
"Prosedur penanganan pertama sudah dilakukan, sekarang sedang tahap pengajuan vaksin LSD. Jadi nanti hewan-hewan yang radius 2 Km dari kandang akan dilakukan vaksin LSD, dan Pemprov Banten sudah menjanjikan itu," katanya.
Ia mengimbau kepada para peternak untuk segera melaporkan kepada petugas Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat, jika ditemukanya kasus LSD menjangkit ternaknya.
"Kami juga minta kandang ternak itu ditingkatkan kebersihannya, diberi desinfektan secara rutin, ternak diberikan pakan yang bersih dan berkualitas, serta pengendalian lalu lintas hewan rentan dengan segera dilakukan vaksinasi," tutur dia.