Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu benahi fasilitas hadapi mudik Lebaran

id Bandar udara, bandara mutiara , Rudi Richardo, arus mudi, arus balik, lebaran, Idul Fitri, Kota Palu, Sulteng

Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu benahi fasilitas hadapi mudik Lebaran

Penumpang mendorong troli barang keluar dari terminal Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (13/4/2023). ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -
Otoritas Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah sudah membenahi sarana dan prasarana fasilitas sebagai bentuk kesiapan dalam menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.


 


"Dari sisi teknis dan operasional sudah dilakukan inspeksi dari Kantor Otoritas Bandara Makassar maupun kantor pusat melalui Dirjen Perhubungan Udara, baik yang berkaitan dengan sarananya maupun fasilitas," kata Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu Rudi Richardo di Palu, Kamis.


 


Ia mengemukakan, saat ini bandara masih dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tahun 2018, dan diperkirakan akan selesai tahun 2023.


 


"Pengerjaan masih terus berlanjut dan arus alur penumpang disesuaikan dengan kondisi yang ada, diharapkan tahun ini pekerjaan bisa selesai," ujarnya.


 


Ia menyebutkan, tahun ini prediksi kenaikan arus mudik meningkat sekitar delapan persen jika dibandingkan dengan tahun 2022. Mengatasi lonjakan tersebut, sejumlah maskapai menambah frekuensi penerbangan.


 


Ia mengaku, pihaknya telah menerima informasi dari berbagai maskapai, Lion Grub misalnya mereka menambah frekuensi penerbangan tiga hari sebelum Lebaran, kemudian Citilink dan Garuda masing-masing menambah satu kali penerbangan guna mengoptimalkan arus mudik Lebaran.


 


Sejauh ini, katanya, tidak ada kendala dalam menghadapi arus mudik dan lonjakan penumpang diprediksi akan terjadi tiga hari sebelum Lebaran dengan kapasitas penuh.


 


"Kami sudah melakukan pertemuan lintas sektor beberapa waktu lalu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada objek vital. Di Bandara Mutiara Sis Aljufri akan dibuka Posko Terpadu mulai 14 April dari unsur otoritas bandara, pemerintah daerah (pemda) TNI/Polri, SAR dan unsur lainnya, tutur Rusdy.