Pimpinan PPP akan jalan kaki menuju markas PDIP temui Megawati
Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dijadwalkan berjalan kaki menuju kantor DPP PDIP yang menjadi lokasi pertemuan pimpinan PPP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membahas pemenangan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Mardiono, beserta jajaran pengurus partainya, berjalan kaki pada Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB dari kantor DPP PPP, yang letaknya bersebelahan dengan kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Cikini, Menteng, Jakarta.
“Rombongan DPP PPP menuju kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP) dengan berjalan kaki dan disambut DPP PDI Perjuangan, kemudian (kami) menuju ruang pertemuan,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan PDIP telah berkoordinasi dengan PPP untuk mempersiapkan pertemuan antara Mardiono dan Megawati. Hasto juga telah berkoordinasi langsung dengan Sekjen PPP Arwani Thomafi.
“Kami telah membahas bersama Sekjen PPP, Gus Arwani, dan dipastikan rombongan DPP PPP akan hadir dengan berjalan kaki,” kata Hasto.
Dia menyebut selepas acara penyambutan, pertemuan dua partai itu dilanjutkan dengan menyanyikan mars PDIP dan mars PPP.
“Kemudian, pertemuan antara Pak Mardiono didampingi jajaran teras PPP dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan beberapa perwakilan DPP PDI Perjuangan,” kata Sekjen PDIP.
Dia meyakini pertemuan antara Mardiono dan Megawati berlangsung hangat, karena dua partai memiliki rekam jejak sejarah yang panjang dalam bekerja sama.
“Disatukan oleh pengalaman sejarah yang tidak jauh berbeda sejak 1973, kedua ketua umum partai akan memberi sambutan-sambutan dan bertukar pikiran dalam rangka pemenangan Pilpres 2024. Pertemuan diakhiri dengan foto bersama,” kata Hasto Kristiyanto.
Pertemuan Mardiono dan Megawati di kantor DPP PDIP merupakan yang pertama kali setelah dua partai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
PPP ikut memberi dukungan kepada Ganjar pada 26 April sebagaimana diumumkan oleh Mardiono di kediamannya, Sleman, Yogyakarta.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.
Mardiono, beserta jajaran pengurus partainya, berjalan kaki pada Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB dari kantor DPP PPP, yang letaknya bersebelahan dengan kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Cikini, Menteng, Jakarta.
“Rombongan DPP PPP menuju kantor DPP PDI Perjuangan (PDIP) dengan berjalan kaki dan disambut DPP PDI Perjuangan, kemudian (kami) menuju ruang pertemuan,” kata Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan PDIP telah berkoordinasi dengan PPP untuk mempersiapkan pertemuan antara Mardiono dan Megawati. Hasto juga telah berkoordinasi langsung dengan Sekjen PPP Arwani Thomafi.
“Kami telah membahas bersama Sekjen PPP, Gus Arwani, dan dipastikan rombongan DPP PPP akan hadir dengan berjalan kaki,” kata Hasto.
Dia menyebut selepas acara penyambutan, pertemuan dua partai itu dilanjutkan dengan menyanyikan mars PDIP dan mars PPP.
“Kemudian, pertemuan antara Pak Mardiono didampingi jajaran teras PPP dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dengan beberapa perwakilan DPP PDI Perjuangan,” kata Sekjen PDIP.
Dia meyakini pertemuan antara Mardiono dan Megawati berlangsung hangat, karena dua partai memiliki rekam jejak sejarah yang panjang dalam bekerja sama.
“Disatukan oleh pengalaman sejarah yang tidak jauh berbeda sejak 1973, kedua ketua umum partai akan memberi sambutan-sambutan dan bertukar pikiran dalam rangka pemenangan Pilpres 2024. Pertemuan diakhiri dengan foto bersama,” kata Hasto Kristiyanto.
Pertemuan Mardiono dan Megawati di kantor DPP PDIP merupakan yang pertama kali setelah dua partai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
PPP ikut memberi dukungan kepada Ganjar pada 26 April sebagaimana diumumkan oleh Mardiono di kediamannya, Sleman, Yogyakarta.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.