Solo (ANTARA) -
Meski demikian, katanya, tidak semua bayi bisa langsung dipijat. Ada beberapa kondisi tertentu yang harus dipenuhi, misalnya bayi lahir melalui persalinan normal dengan berat badan cukup, yakni 2.400-4.000 gram.
Lain halnya dengan bayi prematur, ujar dia, baru bisa diberikan pijatan saat usianya mencapai dua hari. Kondisi prematur adalah keadaan ketika bayi lahir dengan berat badan rendah di bawah 2.400 gram atau ketika usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.
"Untuk kondisi bayi lahir normal dan tidak ada masalah ketika si anak lahir atau dalam proses persalinannya, ini boleh diberikan pijatan mulai dari nol hari," katanya.
Untuk bayi prematur, menurut dia, bisa diberikan pijatan dengan catatan tenaga medis atau terapis yang memberikan pijatan mengetahui riwayat bayi. Hal tersebut juga disampaikan pada Live Live Instagram Doodle Exclusive Baby Care, beberapa waktu lalu.
"Ditanyakan dulu kondisinya, apakah kondisi si anak sudah stabil atau membutuhkan perawatan khusus. Misalnya diharuskan menginap di rumah sakit karena harus diinkubator. Untuk bayi yang riwayatnya lahir prematur dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) kami minta orang tua memberikan surat rekomendasi dari dokter yang menangani apakah bayi sudah boleh diberikan terapi," katanya.
Mengenai teknik pijat bermanfaat membantu meningkatkan keterikatan antara bayi dengan orang tua atau pengasuhnya.
Menurut dia, teknik pijat ini bermanfaat untuk merangsang beberapa refleks pada bayi, misalnya refleks kejut, refleks mengisap, dan refleks menelan.
Dengan memberikan pijatan taktik dan kinestetik, kata dia, hal tersebut melatih otot-otot bayi agar terbiasa untuk bergerak.
"Untuk pijat ini bisa menggunakan minyak telon Doodle dengan wangi 'sweet green tea' untuk melenturkan kulit bayi agar tidak luka," katanya.