AS bentuk pokja untuk menyelidiki dampak AI

id AI,Kecerdasan buatan,Amerika Serikat,Teknologi,as

AS bentuk pokja untuk menyelidiki dampak AI

Seorang model menunjukkan penyejuk udara hemat energi yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bernama LG Multi V i. (ANTARA/HO-LG Indonesia)

Jakarta (ANTARA) -

Amerika Serikat akan membentuk kelompok kerja khusus yang bertugas untuk menyelidiki lebih dalam mengenai kegunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) sekaligus mengembangkan panduan untuk menangkal risiko pemanfaatannya.

National Institute of Standards and Technology (NIST), sebuah lembaga non-regulasi yang berada di bawah naungan Departemen Perdagangan Amerika Serikat, mengungkapkan kelompok kerja tersebut akan beranggotakan para pakar bidang terkait yang berasal dari sektor publik maupun swasta.

"Kelompok baru ini sangat tepat waktu mengingat kecepatan, skala, dan potensi dampak AI yang belum pernah terjadi sebelumnya dan potensinya untuk merevolusi banyak industri dan masyarakat secara lebih luas," kata Direktur NIST Laurie Locascio dikutip dari The Economic Times, Jumat (23/6).

Saat ini para pembuat kebijakan di berbagai negara tengah berupaya untuk menyusun aturan yang mengatur penggunaan AI yang memiliki kemampuan dapat menghasilkan teks dan gambar secara otomatis agar pemanfaatan teknologi tersebut dapat digunakan sebaik mungkin serta mencegah berbagai risiko yang ditimbulkannya.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan pada minggu ini, bahwa dia yakin risiko teknologi AI terhadap keamanan nasional dan ekonomi perlu ditangani oleh karena itu dia akan meminta nasihat dari para ahli terkait hal tersebut.