Bangga Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi

id walubi, borobudur, candi,Candi Borobudur

Bangga Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi

Umat Buddha upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong di pelataran Candi Borobudur. ANTARA/Heru Suyitno

Magelang (ANTARA) - Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) merasa bangga Candi Borobudur ditetapkan pemerintah sebagai pusat wisata religi atau spiritual, kata Ketua DPP Walubi Siti Hartati Murdaya.

"Sebagai anak bangsa tentu sangat bangga dengan peninggalan nenek moyang berupa mandala terbesar di dunia yakni Candi Borobudur," katanya di Magelang, Sabtu.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam sambutan tertulis pada upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong di Borobudur 2023 yang dibacakan Ketua II Walubi DPD Walubi Jateng Tanto Harsono.

"Kita sebagai umat Buddha berterima kasih pada pemerintah Indonesia yang telah menetapkan Candi Borobudur sebagai pusat wisata religi. Tentunya kita sebagai umat Buddha bangga karena Candi Borobudur akan lebih dikenal di dunia internasional terutama umat Buddha di dunia," katanya.

Menurut dia, dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur tentu akan mengangkat ekonomi penduduk di sekitar candi seperti penginapan, baik hotel maupun homestay, rumah makan, pedagang souvener.

Ia menuturkan UNESCO telah menetapkan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia karena Candi Borobudur memiliki nilai pendidikan serta keagamaan yang tinggi, bangunan candi yang sangat unik dan arsitektur luar biasa.

Candi Borobudur merupakan monumen terbesar di dunia merupakan hasil mahakarya arsitektur buddhis yang berhasil menggambarkan konsep buddhis mencapai nirwana.

Ia mengatakan Candi Borobudur merupakan contoh luar biasa untuk seni dan arsitektur di Indonesia.

"Perlu kita syukuri Candi Borobudur sebagai objek wisata juga tumbuh objek wisata di sekitarnya contohnya wisata mobil VW yang mengajak turis keliling Borobudur," katanya.

Melalui wisata mobil VW tersebut bisa mengenalkan produk-produk penduduk seperti grabah dari tanah liat, seni batik, industri madu, jamur, industri kopi, tahu, keripik, gula jawa dan industri rengginan.

"Dalam hal ini kita berharap dengan banyaknya wisatawan bisa memacu menaikkan kesejahteraan penduduk di sekitar Candi Borobudur," katanya.