Duta Besar RI di Kazakshtan sebut IKN ciptakan imajinasi kebangsaan baru
Jakarta (ANTARA) - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menciptakan imajinasi kebangsaan baru, kata Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman saat Studium Generale Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
“Kita ingin menciptakan imajinasi kebangsaan baru, IKN milik kita bersama, milik rakyat Indonesia. Jadi, siapa pun yang mencoba menghambat atau membatalkan akan berhadapan dengan rakyat Indonesia," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis KBRI Astana di Jakarta, Kamis.
Dia berpandangan bahwa masa depan Indonesia dan mahasiswa baru Indonesia ada di Ibu Kota Negara Nusantara.
Fadjroel menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo bahwa pemindahan ibu kota adalah bagian dari agenda transformasi bangsa.
"Perpindahan ibu kota jangan dilihat sekadar memindahkan kantor tetapi juga ada perubahan dalam sistem kerja, transformasi ekonomi, hingga budaya … akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi," kata dia dalam acara yang diikuti 760 mahasiswa baru dan 11 mahasiswa internasional penerima beasiswa Darmasiswa RI itu.
Menurut dia, pemindahan ibu kota juga menjadi bagian dari ikhtiar Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sentris.
“Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa bukan hanya membangun Jawa, Sumatra, tapi membangun seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote."
"Tidak ada daerah yang dilupakan, tidak ada daerah yang dikesampingkan. Tidak ada daerah yang dianaktirikan, semuanya anak kandung Ibu Pertiwi," papar dia.
“Kita ingin menciptakan imajinasi kebangsaan baru, IKN milik kita bersama, milik rakyat Indonesia. Jadi, siapa pun yang mencoba menghambat atau membatalkan akan berhadapan dengan rakyat Indonesia," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis KBRI Astana di Jakarta, Kamis.
Dia berpandangan bahwa masa depan Indonesia dan mahasiswa baru Indonesia ada di Ibu Kota Negara Nusantara.
Fadjroel menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo bahwa pemindahan ibu kota adalah bagian dari agenda transformasi bangsa.
"Perpindahan ibu kota jangan dilihat sekadar memindahkan kantor tetapi juga ada perubahan dalam sistem kerja, transformasi ekonomi, hingga budaya … akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi," kata dia dalam acara yang diikuti 760 mahasiswa baru dan 11 mahasiswa internasional penerima beasiswa Darmasiswa RI itu.
Menurut dia, pemindahan ibu kota juga menjadi bagian dari ikhtiar Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sentris.
“Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa bukan hanya membangun Jawa, Sumatra, tapi membangun seluruh pelosok tanah air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote."
"Tidak ada daerah yang dilupakan, tidak ada daerah yang dikesampingkan. Tidak ada daerah yang dianaktirikan, semuanya anak kandung Ibu Pertiwi," papar dia.