Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah berharap kegiatan "Nagata Topodoka Fest" 2023 dapat memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat khususnya pelaku transportasi tradisional Dokar.
"Dokar salah satu alat transportasi yang populer di masanya, seiring perkembangan zaman alat transportasi ini semakin memudar, melalui kegiatan ini menjadi semangat baru mempertahankan eksistensi transportasi Dokar," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu Imran Lataha saat membuka kegiatan Ngata Topodoka Fest di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan, "Ngata Topodoka" merupakan kampung yang banyak memiliki transportasi Dokar, dan saat ini Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga sebagai salah satu kampung yang masih memiliki alat transportasi tradisional tersebut.
Melalui kegiatan tersebut, selain untuk memperkuat alat transportasi tradisional itu sebagai bagian penggerak perekonomian, juga melestarikannya sebagai bagian dari karya seni dan budaya warga Palu.
"Kami mengapresiasi kreativitas dilakukan masyarakat setempat, karena Dokar memberikan andil dalam perkembangan transportasi di daerah ini. Motor penggerak alat transportasi tradisional itu adalah Kuda" tuturnya.
Menurut dia, kegiatan tersebut kesempatan yang langka untuk memperkaya pengetahuan tentang budaya lokal, dan menghargai karya cipta lokal.
"Dokar umumnya beroperasi di pasar-pasar tradisional, dan alat transportasi tersebut semakin menyusut seiring pemintanya semakin berkurang, hal ini tidak terlepas dari perubahan perilaku yang lebih praktis menggunakan transportasi modern, maka menjadi tugas kita bersama melestarikan alat transportasi ini untuk digunakan pada segmen lain salah satunya sektor pariwisata," tutur Imran.
Kegiatan "Ngata Topodoka Fest" diisi dengan sejumlah kegiatan diantaranya Pawai Dokar, Khatam Quran, tari kolosal, pasar kuliner tradisional, pasar kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), makan gratis menu tradisional, diskusi publik, dan penampilan band serta panggung seni budaya berlangsung pada 26-28 Oktober 2023.