Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH menyebut finerenone merupakan obat baru yang mampu membantu menangani penyakit ginjal kronis (PGK).
“Salah satu obat yang baru ini bisa membantu menghambat progresivitas dari penyakit ginjal kronik,” ujar Pringgodigdo pada jumpa pers “Inovasi pengobatan untuk hindari inflamasi dan fibrosis pada pasien PGK dengan Diabetes tipe 2” di Jakarta, Senin.
Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan, finerenone mampu mencegah munculnya inflamasi dan fibrosis pada ginjal, yang merupakan faktor utama kerusakan struktur permanen ginjal yang berujung pada gagal ginjal dan cuci darah bagi pasien PGK dengan diabetes tipe 2.
Berdasarkan penelitian The American Society of Nephrology (AS) Kidney Week 2021, terapi dengan finerenone mampu menurunkan risiko progresi PGK pada pasien diabetes tipe 2, serta menunjukkan penurunan kebutuhan dialisis (cuci darah) sebesar 36 persen.
Hal itu, menurut Pringgodigdo merupakan kabar baik, mengingat prevalensi PGK di Indonesia sebesar 0,38 persen, atau 3,8 orang per 1000 penduduk, dan sekitar 60 persen penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis, sebagaimana data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018.
Pada kesempatan yang sama, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik dan Endokrinologi dari Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, mengatakan, finerenone dapat menjadi harapan baru untuk para pasien PGK.
“Ini suatu hal yang sangat penting, dan menggembirakan, mudah-mudahan, inovasi obat ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka-mereka yang punya diabetes plus kelainan ginjal, dan dapat memperpanjang usia, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah kematian dini,” kata dia.
Adapun obat yang telah mendapat izin edar di Indonesia sejak tahun lalu, dan baru diluncurkan 15 Januari 2024 itu merupakan inovasi dari Bayer, perusahaan global dengan kompetensi di bidang Life Science terkait kesehatan dan nutrisi.
Saat ini finerenone mulai tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Obat minum tersebut beredar dengan kisaran harga Rp20 ribu hingga Rp24 ribu per tablet.