Ari Lasso Nyerah Lawan Pembajakan

id Ari Lasso, Nyerah, Pembajakan

Ari Lasso Nyerah Lawan Pembajakan

Ari Lasso (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Semarang - Musisi ternama Ari Lasso mengakui sulitnya melawan tindak pembajakan, terutama dalam kurun beberapa terakhir dengan membanjirnya kaset dan video compact disc (VCD) bajakan.

"Sekarang ini, industri penjualan fisik kaset dan VCD original ibarat menyerah dan mengibarkan bendera putih menghadapi pembajakan," katanya, saat jumpa pers menjelang konsernya bertajuk "Love Bug" di Entertainment Plaza Semarang, Jumat.

Menurut penyanyi bernama asli Ari Bernardus Lasso itu, sekarang ini banyak toko-toko besar penjualan kaset dan VCD original yang tutup, bahkan toko kaset kecil di daerah-daerah ada yang menjual barang original bercampur dengan barang bajakan.

Ia mengungkapkan toko-toko kaset kecil melakukan itu semata-mata untuk menghidupi kelangsungan usahanya, sebab tidak sanggup kaset dan VCD original dengan harga Rp30 ribu/buah bersaing dengan barang bajakan yang dijual Rp5.000/buah sudah berisi 30 lagu.

Meski demikian, penyanyi kelahiran Madiun, 17 Januari 1973 itu mengakui bahwa saat ini telah terjadi revolusi industri musik Indonesia, terutama dalam penjualan fisik kaset dan VCD melalui kerja sama atau penjualan secara "bundling" dengan produk-produk tertentu.

Langkah penjualan kaset dan VCD original secara "bundling" dengan produk-produk tertentu itu, diakuinya, merupakan upaya penyelamatan yang cukup jenius di tengah maraknya beredar barang bajakan di pasaran.

"Saya rasa ini bagus, saat para fans-fans saya kesulitan mencari kaset-kaset saya yang original, dengan adanya `bundling` ini bisa terbantu karena pendistribusiannya juga luar biasa," kata mantan personel Dewa 19 itu.

Ari mengatakan bahwa langkah penjualan kaset dan VCD secara "bundling" itu bisa menjadi penyelamat dan mencerahkan masa depan penjualan dalam industri musik selama akses "legal download" terhadap lagu-lagu melalui internet belum banyak.

Berkaitan dengan album terbarunya bertajuk "Yang Terbaik" yang juga dipasarkan secara "bundling" dengan perusahaan makanan makanan siap saji itu sampai minggu ini sudah mencatat penjualan mencapai 500 ribu keping.

"Saya rasa itu angka yang cukup fantastis di saat sekarang ini," katanya.

Album terbarunya itu, kata dia, berisi delapan lagu lama dan enam single terbaru "featuring" dengan sejumlah penyanyi lainnya. (*)