UEA berikan bantuan medis bagi warga Palestina lewat RS apung

id uni emirat arab,mesir,rumah sakit apung,palestina

UEA berikan bantuan medis bagi warga Palestina lewat RS apung

Arsip - Seorang dokter mengambil obat-obatan untuk pasien yang ada di klinik sementara di kota Rafah, Jalur Gaza, pada 8 Januari 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Abu Dhabi (ANTARA) - Uni Emirat Arab (UAE) mulai memberikan bantuan medis pada Minggu (25/2) bagi warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, dengan memanfaatkan rumah sakit apung yang berlabuh di Pelabuhan Al-Arish, Mesir timur laut.

Menurut kantor berita resmi UAE WAM, rumah sakit apung yang dibangun sebagai bentuk dukungan terhadap warga Gaza itu memulai layanan medis dan mulai menerima korban dari Jalur Gaza.

Rumah sakit berkapasitas 100 tempat tidur itu dilengkapi dengan serangkaian fasilitas medis yang komprehensif termasuk ruang operasi dan perawatan intensif, unit radiologi, laboratorium dan apotek.

Rumah sakit dioperasikan oleh sebuah tim yang terdiri dari 100 petugas medis dan administratif mencakup berbagai spesialisasi termasuk anestesi, bedah umum, ortopedi, dan pengobatan darurat yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan medis mendesak bagi mereka yang terkena dampak konflik.

Rumah sakit apung tersebut, yang merupakan bagian dari Rumah Sakit Sahara, yang diresmikan pada 3 Desember tahun lalu di Gaza, menyediakan fasilitas untuk intervensi medis darurat dan kasus-kasus kritis, termasuk landasan helikopter dan kapal laut.

Serangan Israel yang dimulai pada 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas telah menewaskan lebih dari 29.690 warga Palestina, sementara Hamas diyakini menewaskan 1,200 warga Israel.

Selain korban jiwa, serangan itu membuat 85 persen penduduk di wilayah itu mengungsi dengan kelangkaan pangan, air bersih dan obat-obatan yang akut, serta menghancurkan 60 persen infrastruktur di wilayah kantung tersebut, menurut PBB.

Meski mendapat putusan sela dari Mahkamah Internasional terkait tuduhan genosida, Israel masih terus mengobarkan permusuhan yang memperlambat masuknya bantuan sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan.



Sumber: Anadolu