Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Investasi (KADIN) Dubai menargetkan nilai perdagangan bilateral non-minyak tahunan antara Dubai dengan Republik Indonesia mencapai 10 miliar dolar AS (Rp160,2 triliun) dalam waktu lima tahun.
”Diharapkan dapat meningkatkan perdagangan bilateral non-minyak tahunan antar negara kita menjadi 10 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun,” kata President & CEO KADIN Dubai Mohammad Ali Rashed Lootah dalam forum Doing Business with Indonesia di Jakarta, Senin.
Rashed menuturkan pasar Dubai telah menikmati hubungan perdagangan yang kuat dengan Indonesia selama beberapa dekade.
Pada tahun 2023, perdagangan bilateral non-minyak Dubai dengan Indonesia mencapai 3,5 miliar dolar AS (Rp56 triliun) dan mengalami pertumbuhan yang solid sebesar 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Optimisme peningkatan nilai perdagangan tersebut didukung oleh penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia pada tahun lalu yang menghilangkan hambatan perdagangan berbagai macam barang dan jasa.
Sejumlah sektor potensial yang bisa dikembangkan menurutnya adalah agrikultur, otomotif, dan teknologi yang dipandang telah mengalami peningkatan di Indonesia.
“Ada peningkatan minat dan pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir. Selain itu Indonesia memainkan peran besar dalam pertumbuhan di kawasan ASEAN. ASEAN merupakan pasar yang penting dengan populasi dengan hampir setengah berasal dari populasi Indonesia. Pertumbuhan Indonesia juga yang tinggi di ASEAN, ada banyak alasan,” ucapnya.
Bagi Dubai, Indonesia adalah rumah bagi salah satu perekonomian paling beragam di Asia Tenggara dan memiliki potensi yang luar biasa, kata Rashed.
Ia mengungkapkan para anggota KADIN Dubai sangat antusias untuk menjajaki investasi dan kemitraan di masa depan, membangun kehadiran lokal dan memperkuat keterlibatan dengan mitra dagang baru.
Misi dagang Dubai ke Indonesia, lanjutnya, untuk menyatukan komunitas bisnis di Indonesia dan Dubai untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai pasar masing-masing.
“Kami di sini untuk belajar satu sama lain, dan akan ada banyak kesempatan bagi Anda untuk berbagi pertanyaan apa pun yang Anda miliki dengan pembicara ahli kami dan tim Dubai Chambers,” tuturnya.