Adapun harga daging sapi pasca-Idul Kurban itu sendiri masih berkisar Rp130 ribu per kilogram.
"Kalau harga daging tidak ada perubahan kecuali harga ternak setelah Idul Adha sedikit mengalami perubahan yaitu penurunan harga jual ternak," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Ihsan, Sabtu.
Ia mengemukakan harga hewan ternak turun hingga Rp4 juta per ekor.
"Contohnya harga sapi sebelum Idul Adha Rp15 juta, sehingga turun menjadi Rp11 sampai Rp12 juta per ekor dan untuk kambing harganya Rp5 sampai Rp6 juta," ujarnya lagi.
Salah satu penyebab terjadinya penurunan harga ternak di wilayah itu disebabkan permintaan untuk kurban Idul Adha khususnya sapi.
"Itu disebabkan penjualan untuk kurban meningkat, sehingga harganya naik seiring tingginya permintaan untuk sapi kurban," ujarnya.
Menurut dia, turunnya harga sapi itu tidak mempengaruhi penjualan ternak di wilayah itu.
"Penjualan ternak di Kabupaten Sigi alhamdulillah lancar," katanya lagi.
Untuk harga normal sapi di Kabupaten Sigi sebelum Idul Adha sebesar Rp11 juta.
"Harga sapi itu tergantung ukurannya, harga sapi kurban memang sebelumnya dengan harga normal Rp11 sampai Rp12 juta per ekor dan naik mencapai Rp15 juta mendekati perayaan Idul Adha, sehingga saat ini turun lagi di harga normal Rp11 juta," katanya pula.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sigi meningkatkan produksi peternakan dengan penambahan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di wilayah ini.
Penambahan produksi peternakan itu, yaitu dengan pemenuhan sarana pengolahan pakan ternak secara tepat, sehingga usaha ternak di Sigi dapat berhasil dan menghasilkan sapi serta kambing berkualitas.
Hingga saat ini jumlah SPR di Kabupaten Sigi sebanyak tiga terletak di Marawola, Dolo Selatan, dan Palolo serta tahun 2024 rencananya dibangun kembali di Kecamatan Sigi Biromaru.
"Sektor peternakan di Kabupaten Sigi berperan membantu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ujarnya pula.