Dua Penulis Buku Australia Launching Buku di Palu

id Buku, Peluncuran

Dua Penulis Buku Australia Launching Buku di Palu

Penulis buku Antje Missbach asal Monash University, Jemma Purdev asal The Herbv Feith Foundation, dan Lily Yulianty Farid dari organisasi kebudayaan Rumahta’Artspace/MIWF lauching buku berjudul 'Linking People' yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Pertalian dan Interaksi Orang Australia dan Ora

“Saya Senang diskusi ini jujur dan terbuka. Nah, dengan begitu kita lebih mudah memetakan apa permasalahan sehingga hubungan bilateral kedua Negara ini sedikit tegang. Menurut saya, jika dianalogikan ‘tetangga’ itu tidak selamanya harmonis pasti ada
Penulis buku Antje Missbach asal Monash University, Jemma Purdev asal The Herbv Feith Foundation, dan satu penulis buku asal Indonesia Lily Yulianty Farid dari organisasi kebudayaan Rumahta’Artspace/MIWF lauching buku berjudul 'Linking People' yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Pertalian dan Interaksi Orang Australia dan Orang Indonesia di Universitas Tadulako (Untad) Palu, Selasa (23/5). (FOTO: Antarasulteng/Moh. Ridwan)



Palu (antarasulteng.com) - Dua penulis buku dari negeri Kangguru, Australia meluncurkan buku mereka berjudul Linking People di Kota Palu, yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yakni pertalian dan interaksi orang Australia dan orang Indonesia.

Keduanya adalah Antje Missbach asal Monash University dan Jemma Purdev asal The Herbv Feith Foundation Asutralia. 

Kegiatan berskala internasional itu mengusung  dua agenda sekaligus yakni Workshop and Professional Development Indonesian’s Communitiy-Driven-Solft-Diplomacy Through Writing and Translation Program. Selain itu peluncuran buku dan dialog publik.

Kegiatan yang diselenggarakan Forum Dosen Indonesia (FDI) dan Rumata’Artspace/MIWF Makassar ini dilaksanakan di Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Selasa, dan  dihadiri sejumlah dosen Untad maupun dosen perguruan tinggi lain serta mahasiswa.

Dalam diskusi interaktif itu, menghadirkan tiga narasumber yakni Antje Missbach asal Monash University, Jemma Purdev asal The Herbv Feith Foundation Asutralia, sedangakan Lily Yulianty Farid berasal dari organisasi kebudayaan Rumahta’Artspace/MIWF Makassar.

“Kadang-kadang konflik itu muncul karena wilayah administrasi dan di tataran penguasa tingkat atas, tetapi  hubungan diantara orang atau warga-ke warga itu jauh lebih harmonis. Nah, untuk meperbaiki diplomasi antara orang –ke orang kita juga harus fokus hingga ke akarnya. Jangan hanya melihat permukaan saja,” kata Antje Missbach saat menjelaskan hasil tulisannya di hadapan peserta dialog.

Buku berjudul Linking People itu juga, katanya, merupakan hasil karya dari beberapa penulis buku yang kosen melihat hubungan bilateral Australia dan Indonesia, termasuk Lily Yulianty Farid dari Indonesia.

Buku yang dirilis terjemahannya tahun 2017 dengan isi sekitar 347 halaman itu diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Garamedia, Jakarta sangat diminati di kalangan dosen hingga mahasiswa, sebagai referensi penelitian.

“Saya Senang diskusi ini jujur dan terbuka. Nah, dengan begitu kita lebih mudah memetakan apa permasalahan sehingga hubungan bilateral kedua Negara ini sedikit tegang. Menurut saya, jika dianalogikan ‘tetangga’ itu tidak selamanya harmonis pasti ada kerikil-kerikil penghalang. Olehnya kita sebagi masyarakat menjaga hubungan ini agar selalu kondusif,” kata Jemma Purdey yang juga faseh berbahasa Indonesia.
   
Ia menjelaskan, 'Linking People' hadir, menyajikan tulisan para pakar dari berbagai disiplin ilmu. Keragaman dan contoh-contoh hubungan antara warga diantara kedua Negara.
Dalam isi buku itu juga, mereka menelisik di balik berita utama dan sumber sengketa guna lebih memahami berbagai interaksi yang terjadi. 

Penelisikan itu termasuk, penelitian di bidang bahasa, pendidikan, mobilitas antar negara, jaringan kejahatan, perkawinan antar bangsa, diaspora, serta kerja sama dalam seni, perdagangan dan hukum.***