Jakarta (ANTARA) - Pelatih Kesatria Bengawan Solo (KBS) Efri Meldi ingin memperbaiki mental bertanding anak asuhnya setelah kalah dari dua finalis Indonesian Basketball League (IBL) 2024, yakni Pelita Jaya Jakarta (PJB) dan Satria Muda Pertamina Jakarta (SMP), dalam pertandingan di IBL 2025.
Menurut dia, mentalitas anak asuhnya belum terbangun saat berhadapan dengan tim besar sehingga kesulitan untuk bangkit atau step up saat berada dalam tekanan lawan.
"Dua kekalahan dari kedua finalis IBL 2024 itu menjadi evaluasi buat saya, belajar buat anak-anak juga terutama secara mental," kata Meldi dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, Kevin Moses Poetiray dan kawan-kawan bisa menerapkan pola permainan yang bagus, tetapi untuk mentalitas bertanding saat berada dalam tekanan, anak asuhnya belum mampu untuk keluar dari hal tersebut.
"Jadi secara mentalitas, bukan masalah permainan. Saya rasa lokal tim ini harus siap di level itu," ujar dia.
Ia menambahkan, konsistensi bermain juga menjadi masalah yang harus diperbaiki Kesatria Bengawan Solo.
"Hal yang menjadi catatan kami itu konsistensi anak-anak, kemarin kami lawan Rajawali secara bench poin atau kontribusi dari bangku cadangan bagus, tetapi saat lawan Pelita Jaya situasinya berbeda lagi," kata pelatih berumur 42 tahun itu.
Meldi mengakui, masih belum tahu faktor penyebab inkonsistensi tersebut karena semua kepercayaan sudah diberikan sepenuhnya kepada pemain.
Oleh karena itu, dia dan jajaran pelatih akan mengevaluasi lebih dalam guna memperbaiki kondisi yang ada saat ini.
Dalam enam pertandingan terakhir, Kesatria Bengawan Solo mencatatkan empat kemenangan dan dua kekalahan.
Saat ini, mereka mengumpulkan 10 poin dan bertengger di peringkat pertama klasemen sementara IBL Gopay 2025.