Palu (ANTARA) - Rektor Universitas Tadulako (Untad) Palu Amar menyatakan bangunan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon), bantuan pemerintah pusat siap digunakan untuk aktivitas akademik.
"Sudah selesai, kami sudah terima. Tinggal pengadaan perabot," kata Amar di Palu, Sabtu.
Lanjut dia, secara keseluruhan bangunan gedung telah diserahterimakan dari kontraktor pelaksana, kepada pihak Untad Palu.
"Rencana pemanfaatannya pada Agustus 2025," ujarnya.
Proyek rehabilitasi dan rekonstruksi sarana pendidikan di Untad Palu pada Fase II adalah proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang dilaksanakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Urban kerja sama operasi (KSO) PT Murni Konstruksi Indonesia (MKI).
Proyek rehabilitasi dan Rekonstruksi Untad fase II di bawah pengawasan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BP2W) Sulteng. Proyek dengan anggaran Rp279,9 miliar itu dilaksanakan selama 630 hari kalender atau sejak 11 April 2022. Total 26 gedung direhabilitasi dan 14 gedung rekonstruksi.
Sebelumnya, penyedia jasa skafolding untuk pembangunan proyek infrastruktur di Kampus Universitas Tadulako (Untad) mengaku belum dibayar hingga saat ini.
"Tagihan kami sekitar Rp375 juta," kata penanggung jawab Graha Skafolding Eno di Palu, Senin (5/5).
Dia menjelaskan tagihan itu untuk proyek rehabilitasi dan rekonstruksi sarana pendidikan di Untad Palu pada Fase II.
"Bukan hanya kami, masih ada perusahaan lain yang tagihannya lebih besar dan belum dibayarkan," katanya.