Donggala (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah mendorong program layanan rehabilitasi terhadap masyarakat pemakai narkoba di daerah itu.
Kepala BNN Donggala Khrisna Anggar di Banawa Sabtu mengatakan, rehabilitasi merupakan salah satu langkah untuk memutus rantai penyalahgunaan narkotika.
"Jadi pemakai narkoba memang wajib mendapatkan rehabilitasi medis dan sosial berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor: 35 Tahun 2009 tentang Narkotika," kata Khrisna.
Ia mengemukakan, ke depan agar masyarakat tidak takut membawa keluarga dan sanak saudaranya jika melakukan penyalahgunaan narkotika ke layanan rehabilitasi setempat.
"Pecandu narkotika yang datang secara sukarela untuk direhabilitasi tidak akan diproses hukum," ucapnya.
Ia menuturkan, BNN sendiri menyediakan dua jenis layanan rehabilitasi yakni rawat jalan dan rawat inap.
"Untuk di Sulawesi Tengah total ada 15 tempat rehabilitasi termasuk di Kota Palu seperti Rumah Sakit Madani, Undata, Anutapura, dan RS Bhayangkara," sebutnya.
Masyarakat juga dapat mendatangi setiap kantor BNN provinsi dan kabupaten/kota sebab sudah tersedia klinik rehabilitasi rawat jalan gratis.
"Kami selalu mengingatkan agar masyarakat datang lebih dulu sebelum terlambat. Jangan menunggu anak atau keluarga ditangkap dulu baru dibawa ke BNN," katanya.
Khrisna menjelaskan, pentingnya edukasi sejak dini guna menjadi bagian dari strategi pencegahan dan rehabilitasi.
"Tentunya perkembangan jenis dan modus peredaran narkoba terus berubah-ubah, sehingga masyarakat harus terus dibekali informasi dan pemahaman untuk dapat menghindari penyalahgunaan narkotika tersebut," ujarnya.
BNN Kabupaten Donggala memastikan terus melaksanakan layanan rehabilitasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat di daerah itu dengan program Desa Bersinar.
