Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut sebanyak 20 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) terjual pada Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan bersama Perum Bulog.
"Dalam dua hari pelaksanaan pada 6-7 Agustus, Polda Sulteng dan lima Polres jajaran menjual sebanyak 20 ton beras SPHP," kata Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Sulteng Kombes Pol Sirajuddin Ramli di Palu, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan itu diadakan bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan beras dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah, ujar dia, juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Ia mengatakan Gerakan Pangan Murah Polri bersama Bulog tersebut akan berlangsung setiap hari dan puncaknya dilaksanakan serentak pada 13 Agustus 2025 oleh jajaran Mabes Polri, Polda dan Polres.
Menurut dia, kegiatan itu tidak hanya dilaksanakan di Kota Palu, tetapi juga secara menyeluruh di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.
"Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk mendatangi Polda Sulteng dan Polres jajaran untuk memanfaatkan Gerakan Pangan Murah, dipastikan harga yang diberikan dapat terjangkau masyarakat," ujar Sirajuddin.
Pada Gerakan Pangan Murah tersebut, masyarakat dapat membeli beras SPHP ukuran 5 kilogram per sak dengan harga Rp60 ribu saja. Setiap orang dibatasi pembelian maksimal 10 kilogram.
Kepala Kanwil Bulog Sulteng Elis Nurhayati mengatakan mengapresiasi dukungan Kapolda dan jajaran dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah.
“Gerakan ini sesuai arahan Kapolri terkait penyaluran beras SPHP. Program ini merupakan upaya pemerintah menjaga kestabilan harga pangan khususnya di tingkat konsumen,” kata Elis.
Ia mengatakan berharap kegiatan ini membantu masyarakat memperoleh beras dengan harga terjangkau sekaligus menjaga inflasi di Sulawesi Tengah.
