Palu, Sulteng (ANTARA) - Dalam setiap perjalanan menggunakan sepeda motor, keselamatan adalah hal utama yang harus diutamakan. Salah satu langkah paling penting untuk menjaga keselamatan adalah menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap dan sesuai standar, terutama bagi perempuan dengan rutinitas padat yang menuntut tetap fokus dan aman di jalan. Berikut beberapa tips #Cari_Aman berkendara khususnya untuk pengendara perempuan.
1. Gunakan perlengkapan berkendara yang tepat
Perempuan sering berkendara jarak dekat di dalam kota, namun risikonya tetap sama besarnya. Karena itu, perlengkapan berkendara tidak boleh diabaikan. Helm berstandar SNI yang terpasang dengan benar, jaket pelindung, celana panjang, dan sepatu tertutup akan memberikan perlindungan maksimal apabila terjadi insiden di jalan. Hindari pakaian yang terlalu longgar seperti rok lebar yang berpotensi tersangkut pada rantai atau pijakan kaki, dan selalu pastikan helm terpasang dengan kait yang terkunci dengan baik.
2. Jaga fokus, hindari gangguan saat berkendara
Dalam lalu lintas kota yang padat, tingkat konsentrasi harus selalu tinggi. Banyak kecelakaan terjadi karena pengendara kehilangan fokus akibat menggunakan ponsel, merapikan jilbab atau kerudung sambil berkendara, atau memeriksa barang di tas saat motor masih berjalan. Biasakan untuk menepi terlebih dahulu jika perlu mengatur ponsel, memperbaiki penampilan, atau mengambil barang. Dengan menjaga fokus penuh ke jalan, pengendara dapat lebih peka terhadap pergerakan kendaraan lain dan potensi bahaya di sekitarnya.
3. Atur postur berkendara yang benar
Postur berkendara yang tepat membantu pengendara lebih stabil dan nyaman, terutama bagi perempuan yang sering membawa barang. Duduklah dengan posisi tegak, tangan rileks memegang setang, dan kaki berada pada posisi yang semestinya. Hindari menggantung tas di setang karena dapat mengganggu keseimbangan dan manuver. Gunakan bagasi atau pengait (hook) yang tersedia untuk menaruh barang kecil agar kontrol terhadap sepeda motor tetap terjaga.
4. Pahami dan prediksi kondisi lalu lintas kota
Kondisi jalan dalam kota seperti kemacetan, persimpangan yang ramai, hingga pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang membuat risiko berkendara semakin tinggi. Perempuan perlu membiasakan diri memindai kondisi sekitar (scanning) untuk memprediksi potensi bahaya. Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, mengurangi kecepatan saat melewati area sekolah, pasar, atau gang padat, serta menghindari berkendara terlalu rapat di sisi kiri yang rawan kendaraan membuka pintu mendadak, menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko kecelakaan.
5. Berkomunikasi dengan pengendara lain di jalan
Banyak insiden di jalan terjadi karena pengendara tidak memberikan sinyal dengan jelas saat akan bermanuver. Penggunaan lampu sein, klakson secara wajar, dan kontak mata singkat dengan pengguna jalan lain dapat membantu menyampaikan maksud pergerakan dengan lebih aman. Biasakan menyalakan lampu sein beberapa detik sebelum berpindah jalur atau berbelok, dan pastikan kondisi sekitar aman sebelum mengambil celah di antara kendaraan lain. Komunikasi yang baik di jalan membantu mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan keselamatan bersama.
Gaya berkendara perempuan memiliki karakteristik tersendiri dan memerlukan perhatian ekstra, baik dari diri sendiri maupun pengendara lain. Perlengkapan berkendara adalah perlindungan pertama dan terbaik bagi pengendara sepeda motor, disertai pemahaman fitur motor serta perawatan rutin di AHASS terdekat untuk memastikan kondisi kendaraan tetap prima.
“Keselamatan dimulai dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari—mulai dari memakai helm SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang, hingga sepatu tertutup. Jika ditambah dengan motor yang terawat dan cara berkendara yang benar, perjalanan akan terasa lebih aman, nyaman, dan tentu saja lebih happy. Itulah wujud nyata #Cari_Aman di jalan,” ujar Yusman, Safety Riding Instructor Honda Anugerah Perdana Sulawesi Tengah.
