Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), melibatkan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) setempat sebagai mitra strategis dalam membangun ekonomi kreatif di daerah tersebut.
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae mengatakan keberadaan Dekranasda bukan hanya sekadar organisasi pendamping pemerintah, tetapi mitra untuk memperkuat identitas budaya, serta mengembangkan industri kerajinan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
"Tentunya sebagai pemerintah daerah menempatkan sektor kerajinan dan Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai bagian dari strategi besar pembangunan Sigi," kata Rizal setelah melantik pengurus Dekranasda Sigi periode 2025-2030 di Bora, Sigi, Senin.
Ia mengemukakan agar ke depan Dekranasda dapat melakukan penguatan kapasitas perajin dan perluasan akses pasar.
"Jadi, pemerintah daerah mendorong hadirnya pelatihan, pendampingan desain, teknologi produksi, dan manajemen usaha agar perajin kita memiliki daya saing dan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar modern," ucapnya.
Ia menuturkan pentingnya menjaga kualitas produk yang baik dengan peluang pemasaran yang luas saat ini.
"Salah satu upaya pemda, yakni akan membuka ruang lebih besar melalui agenda daerah, kerja sama antar-wilayah hingga pemanfaatan platform digital untuk mempromosikan produk kerajinan Sigi," ujarnya.
Menurut dia, kerajinan merupakan bagian dari ekosistem ekonomi kreatif.
"Jadi, memang sinergi antar-organisasi perangkat daerah (OPD), pelaku usaha, komunitas kreatif, dan Dekranasda menjadi kunci keberhasilan bersama," kata dia.
Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Sigi, terdapat 2.120 pelaku IKM pada tahun 2024, sementara jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai 30.566 unit.
"Alhamdulillah, Kabupaten Sigi ini memiliki potensi kerajinan yang lahir dari tradisi, kreativitas, dan kearifan lokal masyarakat, seperti anyaman berbahan alam, tenun dan batik bernuansa etnik, hingga kerajinan kayu serta produk kreatif lainnya," ujarnya.
