Distributor Di Palu Akui Stok Gula Menipis

id gula

Distributor Di Palu Akui Stok Gula Menipis

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Distributor sembako di Palu, Sulawesi Tengah mengaku stok gula pasir di gudang mereka saat ini semakin menipis, sementara permintaan cenderung meningkat.

Pimpinan CV. Garindo, salah satu distributor gula dan tepung terigu di Palu, Jemmy Hosan, Kamis, membenarkan tinggal memiliki persediaan gula pasir dalam jumlah terbatas.

"Saya punya stok saat ini tinggal 100 sak gula pasir," kata dia.

Namun demikian, persediaan di tingkat pengecer masih cukup memadai karena sekarang ini, Bulog yang dipercayakan pemerintah sebagai pemasok gula kebutuhan nasional.

Hal senada juga disampaikan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) setempat. Dwikohardjo, pimpinan PPI Sulteng mengaku stok gula yang ada di gudang tinggal 15 ton.

Sementara untuk tepung terigu, PPI selama ini tidak menyediakan komoditi tersebut.

"Yang kami sediakan dan jual sekarang ini hanya gula pasir saja," kata dia.

Ia juga mengatakan untuk komoditi gula pasir, pemerintah telah mempercayakan kepada Bulog.

Bulog, kata dia, sekarang menguasai stok gula dalam jumlah besar.

Bulog selain melayani kebutuhan rumah pangan kita (RPK) juga pengecer.

Karena itu, stok gula di pengecer selalu tersedia dalam jumlah memadai sehingga harganyapun relatif stabil dan terkendali.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional di Palu, stok gula cukup banyak dan harga tetap bertahan pada kisaran Rp12.500/kg.

Harga itu sama dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat terhadap komoditi dimaksud.

Ny Nunung, seorang pedagang di Pasar Masomba mengatakan selama ini suplai gula pasir dan komoditi pangan lainnya termasuk minyak goreng dari distributor berjalan lancar.

Stok kedua kebutuhan itu cukup memadai dan dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang menjelang Natal dan Tahun Baru meningkat.

Harga minyak goreng di pasaran berkisar Rp12.500/liter. (skd)