Dewan Pembina AMI dorong anak muda berpolitik

id AMI,Cak IMin,Muda

Dewan Pembina AMI dorong anak muda berpolitik

Gubernur Sulteng Longki Djanggola diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Hj Siti Norma Mardjanu, foto bersama sejumlah pejabat dan pimpinan AMI usai membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Anak Muda Nasional pertama di Kota Palu, (dokpanitia)

Anak-anak muda didorong untuk aktif dalam panggung politik. Baik dalam skala lokal maupun nasional
Palu (Antaranews Sulteng) - Dewan Pembina Anak Muda Indonesia (AMI) Risharyudi Triwibowo  mendorong anak-anak muda Indonesia agar terjun dalam dunia politik.

Staf Khusus Menteri Desa ini tidak ingin anak muda Indonesia pasif berpolitik sebab masih menganggap politik sebagai sesuatu yang mesti dihindari dan tidak baik.

"Kritislah dalam berfikir dan berpolitiklah secara individu. Jangan berpolitik membawa - bawa nama AMI," kata Risharyudi Triwibowo saat memberi sambutan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) AMI pertama di Wisma Donggala, Kota Palu , Sulawesi Tengah, Sabtu.

Meski demikian ia menekankan agar anak muda Indonesia tidak berpolitik praktis saat terjun dan bergelut dalam dunia politik sebab politik praktis sangat tidak dibenarkan dalam kegiatan politik.

"Berfikirlah praktis tapi jangan berpolitik praktis," kata Triwibowo mengingatkan peserta Rapimnas yang dihadiri kader AMI dari berbagai provinsi di Indonesia.

Dalam kesempatan itu ia berpesan agar Rapimnas AMI pertama tersebut dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang manfaatnya dapat dirasakan seluruh anak muda di Indonesia tanpa terkecuali.

"Putuskanlah rekomendasi yang revolusioner dan bermanfaat buat anak hingga mencapai bonus  demografi Indonesia yakni pada tahun 2035," pesan Triwibowo.

Senada dengan Triwibowo, Ketua Umum AMI Al-Ghazali Musaad berharap anak-anak muda Indonesia  aktif berpolitik dalam skala apapun.

"Anak-anak muda didorong untuk aktif dalam panggung politik. Baik dalam skala lokal maupun nasional," tekan Musaad.

Dalam sambutannya pada pembukaan Rapimnas AMI yang pertama, ia berencana akan bekerjasana dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk melakukan pelatihan peningkatan keterampilan terutama kepada anak muda Indonesia.

"Sehingga anak muda Indonesia berdaya saing di tengah ketatnya persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujar Musaad.***