Stok pangan di Sulteng aman hingga Ramadhan 2019

id pangan, sulteng,ketersediaan

Stok pangan di Sulteng aman hingga Ramadhan 2019

Seorang penjual di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019). (ANTARA/Aria Cindyara)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Sulawesi Tengah menjamin ketersediaan pangan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi pemilu maupun Ramadhan 2019 di seluruh daerah itu dengan kondisi harga stabil.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulteng Abdullah Kawulusan di Palu, Senin menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pangan, sebab stok yang ada di pasaran di seluruh wilayah Sulteng cukup memadai.

"Kalau soal pangan, saya jamin mencukupi kebutuhan masyarakat," katanya.

Misalkan, beras sebagai kebutuhan pokok utama di pasar-pasar tradisional, stoknya melimpah.

Apalagi di sejumlah sentra produksi saat ini sedang panen raya sehingga pasokan ke pasar-pasar akan semakin lancar dan banyak. Sulteng untuk beras setiap tahun surplus hingga mencapai 300 ribu ton.

Begitu halnya dengan pangan nonberas seperti jagung. Sulteng juga merupakan daerah penghasil jagung. Di pasaran banyak beras dan jagung dijual para pedagang.

Komoditas jagung tidak hanya dipasarkan untuk kebutuhan masyarakat lokal, tetapi juga sebagian dipasarkan keluar daerah seperti ke Manado dan Gorontalo.

Yang jelas, kata dia, untuk kebutuhan pangan, Sulteng sangat aman, meski permintaan masyarakat terus meningkat, tetapi produksi petani juga meningkat.

Menyangkut persediaan daging, Abdullah juga menjamin cukup memadai dan hargapun relatif stabil.

Harga daging sapi segar dijual para pedagang di pasar-pasar tradisional di Kota Palu berkisar Rp110.000/kg.

Ada juga daging beku yang dijual di pasar modern dan Perum Bulog Sulteng  seharga Rp80.000/kg.

Khusus daging beku, harga eceran tertinggi (HET) telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni Rp80.000/kg.

Sementara harga daging segar yang dijual pedagang di pasar-pasar tradisional mengikuti harga pasaran. Artinya jika harga di tingkat pemotongan hewan naik, maka pedagang terpaksa ikut menyesuaikan. "Begtu pula sebaliknya," ujar Abdullah.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng Zainuddin Hak mengatakan hasil pantauan di pasar tradisional maupun modern, harga berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil.

Kecuali untulk komoditas bawang putih maupun merah, harganya sejak dua pekan terakhir ini bergerak naik.

Kenaikan harga dipicu permintaan meningkat dan stok berkurang. "Tapi stok yang ada masih cukup aman," kata dia.

Harga bawang merah di pasaran saat ini berkisar Rp35.000/kg dari sebelumnya Rp25.000/kg dan bawang putih Rp30.000/kg.

Berikut harga beras premium berkisar Rp12.000/kg dan medium Rp9.000/kg, minyak goreng Rp12.500/kg dan gula pasir Rp12.500/kg.