Kunjungan wisatawan mancanegara di Sulteng meningkat

id Pariwisata, destinasi wisata, pertumbuhan pariwisata, wisman, sulteng

Kunjungan wisatawan mancanegara di Sulteng meningkat

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengan I Nyoman Sariadijaya. (Antaranews Sulteng/Istimewa)

Majunya industri pariwisata bukan hanya didukung ketersediaan infrastruktur penunjang, tetapi kualitas sumber daya manusia menjadi penentu
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat pertumbuhan kunjungan wisatawan mancangera di daerah itu selama 2018 meningkat signifikan yakni sebesar 6.741 kunjungan wisata dari realisasi 25.741 kunjungan.

Kepala Dinas Pariwisata Sulteng I Nyoman Sariadijaya di Palu, Kamis mengatakan, meningkatnya kunjungan wisman ditopang dengan ketersediaan objek wisata yang memadai serta promosi wisata. 

"Tingat kunjungan wisman di Sulteng melampaui target 19.000 kunjungan, itu artinya objek wisata di Sulteng cukup disukai wisatawan," ungkapnya. 

Nyoman menyebut, justru tingkat kunjungan wisatawan nusantara tidak memenuhi target, dari target 3.450.000 kunjungan, terealisasi hanya 3.432.178 kunjungan sehingga terjadi penurunan 17.822 kunjungan wisata. 

Meski Sulteng ditimpa gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang memorak porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala serta sebagian wilayah Parigi Moutong 28 September 2018 yang merusak 30 persen objek wisata, namun hal itu tidak menyurutkan niat wisatawan berkunjung di daerah tersebut. 

"Pembangunan kepariwisataan tidak lain ditujukan pada upaya pelestarian alam dan lingkungan, peningkatan ekonomi agar masyarakat dapat sejahtera, termasuk mengatasi pengangguran," ujarnya. 

Dia memaparkan, Sulteng memiliki banyak objek wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain, mulai dari wisata alam, bahari hingga kuliner.

Bahkan, daerah itu memiliki sejumlah destinasi wisata unggulan, seperti Kepulauan Togean yang didominasi objek wisata bahari, Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang didalamnya terdapat obyek wisata Danau Tambing, serta kawasan megalitikum Lembah Bada, Kabupaten Poso. 

Industri pariwisata, katanya, telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sulteng selama 2018 sebesar 6.65 persen dibanding 2017 hanya 4,41 persen.

"Majunya industri pariwisata bukan hanya didukung ketersediaan infrastruktur penunjang, tetapi kualitas sumber daya manusia menjadi penentu," turur mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Parigi Moutong ini.

Dia menambahkan, tahun ini pihaknya lebih memprioritaskan program pengembangan industri pariwisata berbasis usaha kecil menengah dengan mendorong dan meningkatkan standarisasi serta sertifikasi usaha pariwisata. 

Disamping itu, mengembangkan skema fasilitasi guna mendukung usaha pariwisata skala kecil dan menengah.***