PPI adakan Simposium "Young Professional for Sustainable Energy"

id PPI Dunia,Simposium Young Professional for Sustainable Energy,simposium energi

PPI adakan Simposium "Young Professional for Sustainable Energy"

Foto bersama peserta Simposium Internasional ke-10 Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia di Moskow, dari 23 hingga 27 Juli 2018. (Antara) (Antara/)

London (ANTARA) - Komisi Energi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia bekerja sama dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) menghadirkan diskusi publik melalui kegiatan Simposium “Young Professional for Sustainable Energy” di TU Delft, Delft, Belanda, akhir pekan lalu.



Fungsi Pensosbud KBRI Den Haag, Renata Siagian kepada Antara London, Selasa mengatakan, acara ini bertujuan mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan agenda pembangunan ekonomi nasional berbasis kualitas dan berkelanjutan di sektor energi yang dimotori para profesional muda.



Simposium ini merupakan arena dimana para expert terpilih dari bidang yang berkaitan dengan energi berkelanjutan memberikan presentasi dan berdiskusi interaktif dengan mahasiswa Indonesia di luar negeri dan kalangan diaspora yang memiliki ketertarikan maupun yang sedang berkarya di sektor energi.



Avianto Nugroho selaku Ketua Komisi Energi PPI Dunia mengatakan acara ini dihadiri sekitar 100 peserta yang setidaknya datang dari tujuh negara, yaitu Belanda, Jerman, Perancis, Belgia, Latvia, Spanyol dan Indonesia, dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu dan pengalaman kerja. Selain untuk menambah pengetahuan di bidang energi, yang menjadi motivasi peserta datang ke acara tersebut di antaranya untuk memperluas jaringan hingga mencari topik penelitian bagi studi mereka.



Adapun materi yang disajikan dalam acara ini merupakan perpaduan antara “Circular Economy” dan “Materials & Applications” di sektor energi yang disampaikan pada Plenary Session dan Expert Discussion.



Wakil Ketua Komisi Energi PPI Dunia, Grace Triana Perangin Angin, mengatakan antusiasme peserta berpartisipasi aktif dalam simposium ini sangat tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang ingin mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab dalam program Plenary Session dan banyaknya peserta menyampaikan pendapat serta masukannya saat sesi Expert Discussion.



Acara ini dibuka Fikry Cassidy selaku Wakil Kepala Perwakilan KBRI Den Haag, dengan rangkaian penyampaian materi dimulai oleh pembicara utama Halim Sari Wardana, Sekretaris Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Muhammad Dimyati, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.



Sedangkan pada Plenary Session & Expert Discussion, pemateri-pemateri adalah expert pilihan dari pelaku dunia usaha energi, yaitu General Manager Safety & Environment for Technology Organisation Shell, Rihard Pasaribu, CEO PT Radiant Utama Interinsco Tbk, Sofwan Farisyi, Managing Director of Akuo Energy Indonesia, Refi Kunaefi, Manager of New Investment Department PT Rekayasa Industri, Aditya Farhan Arif, dan Grace Triana Perangin Angin selaku Chief Lentera Bumi Nusantara, komunitas yang diwakili Ichsan dari KOPETINDO dan METI/IRES dan Desti Alkano dari Ecadin serta Avianto dari Komisi Energi PPI Dunia, dan akademisi yang diwakili Profesor Bayu Jayawardhana dari Universitas Groningen selaku Co-founder Ocean Grazer BV.



Syarif Riyadi, Co-founder Ecadin, berharap agar acara ini dapat menjadi sarana menciptakan berbagai jenis kolaborasi dalam mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan agenda-agenda pembangunan ekonomi nasional berbasis kualitas dan berkelanjutan di sektor energi yang dimotori oleh profesional-profesional muda Indonesia.