Palu, (antarasulteng.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam menghadapi musim hujan yang mulai melanda daerah itu.
"Semua BPBD di kabupaten dan kota terus siaga dan jika terjadi bencana langsung bergerak ke lokasi," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Jumat.
Ia mengatakan seluruh wilayah di Sulteng rawan bencana alam tanah longsor dan banjir, termasuk gempa bumi, sehingga setiap BPBD di kabupaten dan kota terus dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendukung penanganan bencana.
Fasilitas dimaksud antara lain kendaraan dapur umum dan air bersih serta peralatan komunikasi, termasuk juga kendaraan operasi pencarian dan penyelamatan korban dan mobil ambulance.
Mengenai logistik, Bartholomeus menjamin mencukupi kebutuhan. "Kita punya logistik memadai, termasuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan di gudang setiap BPBD kabupaten dan kota," katanya.
Sementara informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Sulteng, hujan yang melanda hampir seluruh wilayah di provinsi yang terletak di jantung Pulau Sulawesi itu akibat dari pergerakan tekanan udara rendah.
Kecuali di Kota Palu, hujan yang turun pada sore dan malam hari dalam beberapa hari ini dan ke depan, kata Ifan, prakirawan Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, karena pengaruh topografi.
Topografi Kota Palu miliki karakteristik teresendiri. Kondisi cuaca juga unik dibandingkan kota-kota lain di dalam maupun luar wilayah Sulteng, katanya.
Palu selama beberapa hari ini setiap sore dan malam hari dilanda hujan sedang sampai lebat.
Sedang di Kabupaten Morowali terjadi banjir di Kecamatan bahodopi yang merusak puluhan rumah warga dan jalan nasional Palu-Parigi mengalami longsor, namun tidak ada korban jiwa. (skd)