Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid mengapresiasi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama atas kontribusinya dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas untuk menopang pembangunan Indonesia Emas 2045.
"Kepada pimpinan dan pengelola UIN Datokarama, saya ucapkan terima kasih atas usaha dan upayanya dalam mencetak SDM yang siap pakai, untuk dapat menyumbangkan peran dan sumbangsih yang produktif bagi kemajuan daerah," kata Anwar Hafid dalam sambutannya pada acara Wisuda Ke-44 Sarjana dan Pascasarjana UIN Datokarama, di Palu, Sabtu.
UIN Datokarama kembali mencetak sarjana, magister dan doktor pada Wisuda Ke-44 dengan jumlah peserta sebanyak 337 orang wisudawan/wisudawati, ratusan wisudawan/wisudawati tersebut terdiri atas empat orang doktor, lima orang magister, dan 328 sarjana Strata 1 (S1).
Kepada peserta wisuda, gubernur menyampaikan bahwa wisuda merupakan satu puncak representatif kebahagiaan tertinggi dalam perjuangan menuntut ilmu.
"Karena meraih gelar sarjana, magister, dan doktor membutuhkan perjuangan dengan segala pengorbanan serta penderitaan. Oleh karena itu wisuda suatu momentum akademik yang sangat penting," ujarnya.
Ia mengemukakan, momentum itu menjadi bukti bahwa peserta wisuda yang sebelumnya berjuang keras dalam proses akademik, mampu melewati segala rintangan untuk meraih gelar pendidikan tinggi.
"Meraih gelar pendidikan tinggi tentu menjadi kebanggaan tersendiri, maka gelar yang telah diraih harus diimplementasikan dalam dunia kerja untuk memajukan bangsa dan negara," ucapnya.
Ia mengatakan, kontribusi dalam menyediakan SDM unggul sejalan dengan tuntutan atau penekanan pendidikan abad 21.
Pendidikan abad 21 menekankan tiga hal penting, yakni pembangunan moral dan integritas, kompetensi, serta memiliki wawasan yang luas.
"UIN tidak hanya mencetak kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk dan membangun karakter para lulusan akademik," tutur Anwar.
Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman Thahir dalam pesan almamaternya mengatakan dalam proses pembelajaran, Kampus UIN menekankan pada tiga aspek, meliputi afeksi, kognitif, dan psikomotorik.
Afeksi menjadi dimensi pertama dalam implementasi pembelajaran sebagai tindak lanjut dari kurikulum, yang menekankan pada aspek kejujuran, empati, dan pantang menyerah.
Di kesempatan itu Ia berpesan, para wisudawan dapat mengabdikan diri kepada negeri dengan bekal ilmu pengetahuan yang didapat selama ini.
"Saya percaya, para wisudawan dan wisudawati dengan bekal ilmu, akhlak dan kemampuan yang mereka dapati di kampus, mereka siap mengabdikan dirinya untuk agama, bangsa, dan negara," kata dia.
Ia juga berterima kasih kepada Gubernur Sulteng dan Direktur Pendidikan Tinggi Bappenas Endang Sulastri telah mendukung segala bentuk kegiatan Akademi yang dilakukan pihaknya.
