Kota Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendukung pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) oleh Pemkab Sigi pada 18 hingga 20 Juli mendatang sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan penguatan identitas kearifan lokal di daerah itu.
Gubernur Sulteng Anwar Hafid mengatakan Festival Danau Lindu di Desa Tomado Kabupaten Sigi bisa menjadi promosi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sigi khususnya di Kecamatan Lindu.
"Festival ini memiliki nilai strategis dalam memperkenalkan potensi ekologis dan historis Danau Lindu ke tingkat Nasional bahkan hingga Internasional," kata Anwar kepada awak media di Kota Palu, Selasa.
Ia mengemukakan salah satu agenda dalam FDL itu yakni peresmian jaringan listrik di Desa Olu Kecamatan Lindu.
"Tentunya dengan adanya jaringan listrik di Desa Olu akan menjadi bagian dari implementasi program strategis pemerintah daerah yakni BERANI Menyala dengan tujuan memperluas akses elektrifikasi ke wilayah terpencil, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," ucapnya.
Ia menuturkan pemerintah kabupaten Sigi memiliki peran penting dalam pembangunan regional Sulawesi Tengah.
"Kabupaten Sigi memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, yang dapat dioptimalkan dalam pengembangan kawasan industri berbasis hasil pertanian dan perkebunan," sebutnya.
Anwar berharap kegiatan pariwisata dan olahraga dapat bersinergi untuk memperkuat citra positif daerah dan meningkatkan kunjungan wisatawan, termasuk melalui promosi destinasi seperti Danau Lindu.
"Jadi pemerintah kabupaten dan provinsi harus bersama-sama untuk mengembangkan sektor pariwisata, infrastruktur desa, dan pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan," katanya.
Sementara itu Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae menjelaskan bahwa kegiatan FDL 2025 merupakan program pemerintah daerah.
"Pelaksanaan Festival Danau Lindu perlu kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk meningkatkan pariwisata di daerah tersebut," ujarnya.
Festival Danau Lindu dirancang sebagai ruang apresiasi budaya yang menggabungkan seni tradisional, potensi wisata alam, serta kekuatan komunitas lokal.
"FDL akan menjadi salah satu ikon budaya tahunan yang dinantikan masyarakat dan wisatawan termasuk menjadi momentum besar dalam mengangkat potensi lokal dan memperkuat semangat kebersamaan antarwarga," tuturnya.*