BI Sulteng edukasi mahasiswa baru FEB Untad tentang ekonomi digital

id Ekonomi digital, QRIS, BI, KPwBI Sulteng, Rony Hartawan, mahasiswa, fakultas ekonomi, literasi keuangan, Untad Palu, sulawesi Tengah

BI Sulteng edukasi mahasiswa baru FEB Untad tentang ekonomi digital

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tengah Rony Hartawan memberikan edukasi literasi keuangan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako (FEB Untad) pada kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru di Palu, Kamis (31/7/2025). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengedukasi mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako (FEB Untad) Palu tentang ekonomi digital melalui transaksi model digital.

"Ekonomi digital menjadi sumber ekonomi baru selain sumber daya alam (SDA), maka hal ini perlu ditanamkan kepada generasi muda," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulteng Rony Hartawan pada kegiatan pengenalan kampus bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untad di Palu, Kamis.

Ia menjelaskan, kunci ekonomi digital adalah transaksi digital dan volume perdagangan yang harus masif guna memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

Sebagaimana data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Sulteng, bahwa ekonomi di provinsi ini pada kuartal I 2025 tumbuh sekitar 8,69 persen secara tahunan (year on year).

Pertumbuhan itu sangat positif, maka mahasiswa sebagai pengguna baru perlu diberikan pemahaman yang utuh terhadap manfaat transaksi digital.

"Digitalisasi ekonomi memberikan berbagai manfaat, diantaranya menjamin keamanan saat bertransaksi, termasuk kemudahan, kecepatan dan efisiensi bagi pelaku bisnis maupun konsumen," ujarnya.

Ia mengemukakan, banyak pilihan layanan transaksi digital, diantaranya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) maupun maupun mobile banking dari masing-masing perbankan.

Di kesempatan itu Rony memaparkan tentang QRIS kepada 800 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang mana salah satu manfaatnya selain bertransaksi lebih cepat juga membantu memudahkan dalam pengelolaan keuangan.

"Penggunaan QRIS juga menekan risiko peredaran uang palsu, karena model transaksinya bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi menggunakan sistem digital yang dinilai sangat aman untuk bertransaksi kapan dan dimana saja," kata dia menuturkan.

Ia menambahkan, selain mengenalkan ekonomi digital para mahasiswa juga wajib memperlakukan rupiah dengan layak melalui perilaku Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah.

"Rupiah bukan hanya sekedar mata uang resmi, tetapi merupakan simbol kedaulatan negara. Sebagai warga negara sudah seharusnya memperlakukan rupiah dengan baik," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.