Parigi, Sulteng (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelontorkan anggaran senilai Rp3,8 miliar untuk pengadaan seragam sekolah gratis dalam menunjang program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati setempat.
"Sumber pembiayaan seragam sekolah gratis tahun ajaran 2025-2026 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Parigi Moutong yang melekat di instansi kami," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong Sunarti Masangan di Parigi, Senin.
Ia menjelaskan, pengadaan seragam sekolah untuk murid baru senjang SD dan SMP sebanyak 15.440 lembar terdiri dari baju kemeja putih rok/celana merah untuk SD dan rok/celana biru untuk SMP, sudan termasuk dari serta topi.
Realisasi pengadaan seragam sekolah telah didistribusikan kepada 3 ribu siswa/siswi baru tersebar di 23 kecamatan, sedangkan sisa 12 ribu akan didistribusikan secara bertahap.
"Distribusi seragam kami selesaikan pada bulan Agustus kepada 15.440 murid baru sesuai terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik)," ujarnya.
Dia mengatakan, seragam sekolah merupakan salah satu kebutuhan siswa dalam mengikuti kegiatan pendidikan formal, atas dasar itu maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong memberikan seragam secara gratis, sekaligus membantu meringankan beban orang tua peserta didik baru.
"Program ini berlangsung hingga 2030 setiap tahun saat penerimaan murid baru," ucap Sunarti.
Sebelumnya, Bupati Parigi Moutong Erwin Burase berjanji akan melengkapi seragam sekolah berupa sepatu bagi peserta didik pada tahun ajaran baru berikutnya, termasuk perlengkapan alat tulis dan buku.
Ia juga berjanji, ke depan Pemkab Parigi Moutong memberikan jaminan pendidikan gratis bagi jenjang pendidikan SD dan SMP, sehingga tidak ada lagi masyarakat terbebani dan mereka mendapat pendidikan yang layak.
"Ke depan pemerintah daerah menanggulangi biaya cetak lembar kerja siswa (LKS) maupun biaya cetak ijazah tidak lebih dari Rp2 miliar setelah dilakukan penghitungan. Saya menekankan jangan ada lagi pungutan kepada siswa," kata dia.
