Poso (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mencatat sebanyak 2.256 jiwa mengungsi akibat dampak gempa magnitudo 6,0 yang terjadi pada pukul 21.06 Wita di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan, Kabupaten Poso.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus mengatakan empat desa di dua kecamatan pada Kabupaten Poso terdampak gempa bumi tersebut.
"Untuk di Kecamatan Pamona Tenggara terdapat 14 rumah rusak berat, 91 rumah rusak ringan, satu unit gereja dan sekolah Taman Kanak-kanak terdampak langsung gempa itu," kata Akris kepada awak media di Poso, Jumat.
Ia menuturkan hingga saat ini satu desa di Pamona Tenggara yakni Desa Tolambo masih sedang dilakukan pendataan oleh BPBD setempat dan di WIlayah Pamona Selatan terdapat satu rumah warga rusak ringan.
"Berdasarkan laporan kami terima sudah terjadi 96 kali gempa susulan hingga Jumat pagi," ucapnya.
Ia mengemukakan jumlah pengungsi di Desa Tokilo sebanyak 596 jiwa dengan 184 kepala keluarga dan 887 jiwa serta 266 KK di Desa Tindoli.
"Pengungsi di Desa Tolambo itu mencapai 528 jiwa dengan 159 kepala keluarga serta sebagian besar adalah Balita dan Lansia," sebutnya.
Menurut dia, ada empat orang di Desa Tindoli dan Tolambo mengalami luka ringan akibat gempa bumi tersebut.
"Kebutuhan mendesak oleh masyarakat seperti tenda, light tower, genset, alas tidur selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi dan obat-obatan," katanya.
Diketahui terjadi gempa bumi di wilayah Poso Sulawesi Tengah pada Kamis (24/7) pukul 21.06 Wita.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,01° LS ; 120,78° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.
Hingga saat ini warga masih waspada berada di pos pengungsi yang sudah dibangun BPBD Sulteng dan kabupaten Poso.
