Berlin (ANTARA) - Jerman dan Belanda pada Rabu mengatakan mereka menunda operasi latihan militer di Irak saat Amerika Serikat memperingatkan peningkatan ancaman dari pasukan dukungan Iran di tengah eskalasi ketegangan antara Washington dan Teheran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menyebutkan Berlin tidak memiliki indikasi serangan apapun dalam kepentingan Barat oleh Iran. Pihaknya mengatakan program latihan tersebut akan kembali dimulai dalam beberapa hari ke depan.
Sumber pemerintah Belanda juga mengumumkan penangguhan operasi latihan militer dengan alasan ancaman keamanan.
Jerman memiliki 160 personel militer yang terlibat dalam pelatihan pasukan Irak, yang berupaya mengendalikan kelompok ISIS. Sementara itu, Belanda mengerahkan 169 personel militer dan sipil di Irak, termasuk sekitar 50 orang di Erbil, tempat mereka membantu melatih pasukan Kurdi.
Kantor Berita Belanda ANP melaporkan pasukan Belanda sejak Minggu diperintahkan untuk tetap berada di markas mereka.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Ukraina: Jalan kereta api rute Rusia-Krimea 'target militer yang sah'
Kamis, 21 Maret 2024 10:08 Wib
Palestina suarakan keprihatinan atas operasi militer Israel di Rafah
Sabtu, 16 Maret 2024 11:49 Wib
Pengamat: Diplomasi militer bisa redam konflik Laut China Selatan
Rabu, 13 Maret 2024 10:57 Wib
AS akan bangun pelabuhan sementara di Gaza untuk kirim bantuan
Senin, 11 Maret 2024 7:40 Wib
NATO adakan latihan militer libatkan 20 ribu prajurit dari 13 negara
Selasa, 5 Maret 2024 12:39 Wib
Satelit mata-mata militer Korsel akan jalani uji operasional Maret
Senin, 4 Maret 2024 13:43 Wib
Bakamla RI bahas pertahanan maritim dengan militer India
Rabu, 28 Februari 2024 7:29 Wib
Latihan militer multinasional dimulai di Pakistan barat laut
Senin, 26 Februari 2024 9:53 Wib