Kisah Soraya Larasati yang kini mantap berhijab

id soraya larasati,soraya larasati berhijab

Kisah Soraya Larasati yang kini mantap berhijab

Selebritas Soraya Larasati saat ditemui dalam sebuah kesempatan di Jakarta,16 Mei 2019. (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)

Aku muslim dari lahir. Muka boleh Tionghoa tapi muslim. Dulu aku sekolah di sekolah Katolik, sedangkan aku muslim sendiri. Ketika ada promo-promo di kantin, buy one get one, bakso harga miring, aku tergiur
Jakarta (ANTARA) - Terlahir sebagai muslim bukan jaminan seseorang akan selalu taat menjalankan ibadah wajib termasuk shalat dan berpuasa di bulan Ramadhan.

Hal inilah yang pernah terjadi pada selebritas Soraya Larasati sebelum memutuskan berhijrah tujuh tahun silam.

Soraya mengaku sering tergoda untuk tak berpuasa saat bersekolah, kendati ia sudah diajarkan berpuasa sejak sekolah dasar.

"Aku muslim dari lahir. Muka boleh Tionghoa tapi muslim. Dulu aku sekolah di sekolah Katolik, sedangkan aku muslim sendiri. Ketika ada promo-promo di kantin, buy one get one, bakso harga miring, aku tergiur," kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Begitu juga untuk urusan shalat, ia mengaku beribadah hanya jika ingat saat itu.

Hingga pada tahun 2008, perempuan kelahiran tahun 1986 itu tiba-tiba menyadari ada kehampaaan dalam hatinya.

"Kayak tiba-tiba seperti diberi hidayah. Pada dasarnya manusia itu hanif, baik. Tetapi kadang-kadang salah gaul, kurangnya pendidikan agama. Hidup merasa hampa saja," tutur Soraya.

Seorang kolega lalu menyarankannya melakukan shalat dan ibadah lainnya yang menjadi kewajiban seorang muslim.

"Lalu ada yang ngasih tahu, shalat saja. Aku kan muslim ya shalat. Setelah solat aku merasa adem, entah itu karena air wudhu yang masih menempel atau apa," ujar dia.
 
Soraya Larasati (Hand Out)


Perlahan, dia memperbaiki shalatnya. Dari yang semula hanya jika ingat, menjadi lima waktu. Dari yang semula diiringi hati yang berat menjadi ikhlas.

Begitu juga dengan puasa di Ramadhan, dia mencoba menjalankannya penuh tanpa drama bolong-bolong kecuali saat menstruasi.

Pada tahun 2010, dia menjalankan ibadah umroh ke tanah suci dan berdoa segera mendapatkan jodoh.

Dua tahun kemudian, doanya terkabul. Soraya menikah dengan lelaki pilihannya dan kini dikaruniai dua orang anak.

Rasa hausnya menerapkan ajaran-ajaran Islam lalu menuntunnya berhijab hingga saat ini.

"Kalau sudah menuju kebaikan maunya lebih-lebih. Berniat nyari jodoh, doa saat umroh di 2010. Akhirnya menikah tahun 2012. Dari situ punya anak, ingin lebih taat lagi, berhijab baru," kata perempuan penyuka gorengan itu.

Di Ramadhan tahun ini, Soraya bertekad menjadi pribadi yang semakin taat beribadah, salah satunya rajin menjalankan sunnah-sunnah seperti tarawih berjamaah dan tahajud di malam hari.

"Berusaha menjaga shalat tarawih di mesjid, tahajud dijaga yang sunnah-sunnah. Dulu kan enggak. Enggak pakai tahajud," kata dia.