PTSP Kantor Kemenag Buol resmi beroperasi

Palu (ANTARA) - Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah H. Rusman Langke, meresmikan kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Kemenag Kabupaten Buol, di Buol, Kamis (11/7). 

Persemian itu dihadiri Wakil Bupati Buol, Abdullah Batalipu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Buol, Nadjamuddin dan Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Sulteng, Muhammad Ramli, dan seluruh Forkopimda Kabupaten Buol, Pejabat dan ASN Kemenag Buol dan berbagai unsur masyarakat.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng Rusman di Palu, Jumat, mengatakan PTSP merupakan wujud reformasi birokrasi pemerintahan dalam mewujudkan good government dan good governance Kemenag RI, khususnya di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng.

Dia mengatakan dalam mewujudkan reformasi birokrasi tersebut, mencakup tiga aspek utama, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan peningkatan SDM Aparatur.

“PTSP dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Agama Nomor 65 Tahun 2016 tentang Pelayanan terpadu pada Kementerian Agama dan Keputusan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan PTSP Kementerian Agama," katanya. 

Dijelaskan Kakanwil, PTSP bertujuan mewujudkan proses pelayanan cepat, mudah, transparan, terukur sesuai standar yang telah ditetapkan, dan memberikan pelayanan prima, akuntabel, dan anti korupsi, kolusi, nepotisme. 

“Sehingga diharapkan keberadaan PTSP dapat memberikan pelayanan yang memudahkan dan membantu masyarakat. Semoga PTSP Kemenag Kabupaten Buol dapat berfungsi maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai tujuan diadakannya PTSP," harapanya.

Baca juga : ASN Kemenag Sulteng ikuti diklat kerja

Terpisah, Kepala Sub Bagian Umum, Kanwil Kemenag Sulteng, Ratna Muthmainnah sudah tiga kantor Kemenag di Sulteng yang memiliki PTSP, yakni Kemenag Poso, Banggai dan Buol. 

“Dalam waktu dekat akan menyusul juga lounching PTSP di Kemenag Tolitoli, Tojo Unauna dan Banggai Laut," katanya. 

Tiga kabupaten itu sudah ancang-ancang. Mereka sudah siapkan mulai dari SDM-nya hingga fasilitasnya. Tinggal nanti kami dari Kanwil mensuport dalam hal aplikasinya kemudian pembekalan SDM-nya,” jelasnya.

Menurut Ratna, untuk Sumber Daya Manusia (SDM) pihaknya memberdayakan yang ada, baik PNS maupun tenaga honorer yang memiliki potensi untuk diberdayakan. 

Dia mengakui, untuk sarana dan prasarana, jika mengharapkan anggaran khusus untuk PTSP, tidak sepenuhnya maksimal. Tetapi semua akan terpenuhi jika ada kerjasama antara seluruh seksi yang ada.

“Insya Allah bisa, kalau diestimasi kemarin kita berusaha memaksimalkan fasilitas yang ada dulu, yang penting ada dan sederhana, segala kekurangan nanti dikembangkan di tahun 2020. Yang penting kan sebenarnya sistemnya berjalan,” tandasnya.***