Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) menargetkan luas tanam kedelai dalam program gerakan tanam kedelai tahun 2020 mencapai 8.000 hektare, sebagai salah satu upaya mendongkrak pemenuhan kebutuhan pangan pada era pandemi COVID-19.

"Target luas tanam dalam gerakan tanam kedelai tahun 2020 seluas 8.000 hektare," ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng Tri Iriyani Lamakampali, di Sigi, Kamis.

Ia mengakui penanaman kedelai hasilnya belum mencapai target atau belum sesuai dengan harapan, karena beberapa faktor, salah satunya kesulitan benih.

"Berkaitan dengan ketersediaan benih, itu yang masih menjadi kendala di kita. Karena masih sedikit yang bisa disediakan," ujar Tri.

Ia mengatakan ketersediaan benih kedelai menjadi tantangan tidak hanya bagi pemerintah daerah tapi juga tantangan nasional.

Tri mengakui benih kedelai yang digunakan oleh pemerintah dan petani di tingkat desa merupakan benih yang diambil dari  luar Provinsi Sulteng.

"Padahal untuk menyediakan benih, ini yang harus bisa kita lakukan, tanpa harus mengambil benih kedelai dari luar," ujarnya.

Untuk itu itu, lanjutnya, perlu diberdayakan kelompok-kelompok tani di tingkat desa. Kelompok-kelompok tani tersebut, kata dia, yang akan bergerak melakukan budi daya kedelai.

"Ini yang kita dorong terus, meskipun memang penyediaan benih kedelai membutuhkan ketersediaan SDM yang punya ketahanan kuat, punya kemampuan untuk belajar. Karena kedelai ini termasuk tanaman yang sedikit manja, dibanding dengan tanaman lain," kata Tri.
 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024