Palu (ANTARA) - Yayasan CARE Peduli dan Dompet Dhuafa menyerahkan bantuan alat pertanian hidroponik kepada sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis.

Buttu Ma’dika, Sulawesi Team Leader Yayasan CARE Peduli, di Palu mengatakan, petani yang merima bantuan tersebut tersebar di Desa Lolu, Desa Pombewe, Desa Kabobona, dan Desa Loru, Kabupaten Sigi.

“Total jumlah penerima manfaat yang mendapatkan bantuan alat pertanian hidroponik yang didanai oleh SHO adalah 160 kepala keluarga petani atau buruh tani,” katanya.

Baca juga: Karsa Institute dan CARE Indonesia bantu puluhan perahu korban bencana

Selain itu juga diserahkan 93 modul tentang sistem hidroponik atau cara bertanam secara hidroponik.

Ia menjelaskan, para petani ini sebelumnya telah mendapatkan pelatihan cara bertani dengan sistem hidroponik, mulai dari membuat pekatan AB mix, penyemaian, pemindahan media tanam, serta cara memanen dan menyortir hasil panen.

“Kegiatan ini dirangkaikan dengan acara perayaan hasil panen pertama pertanian dengan sistem hidroponik oleh 37 petani kelompok binaan Dompet Dhuafa melalui Proyek Pemulihan Penghidupan Pasca Bencana (Livelihoods Recovery) kerjasama dengan Yayasan CARE Peduli yang didanai oleh SHO,” jelasnya.

Baca juga: Care Indonesia bantu Pemkab Sigi tanggulangi penyebaran COVID-19

Kegiatan itu dihadiri Sekretaris Daerah Sulawesi Tengah, Bupati Sigi diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan, dan pemangku kepentingan terkait.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti setelah kegiatan proyek, tetapi terus dikembangkan secara berkelanjutan agar betul-betul terasa manfaatnya bagi masyarakat yang saat ini sedang dalam proses pemulihan mata pencaharian pasca bencana 2018,” ujarnya.

Dia mengatakan potensi pasar hasil pertanian tersebut cukup besar, bisa sebagai sumber pangan yang sehat bagi keluarga, juga dapat dipasarkan untuk menambah penghasilan para petani.

Sementara itu Siddiq Robbani, Project Manager Dompet Dhuafa menambahkan, panen raya para petani tersebut dapat dimaknai sebagai harapan baru pascabencana 28 September 2018.

“Keberhasilan project livelihood mencapai panen pertama, merupakan hasil sinergi antara penerima manfaat, fasilitator, aparat desa, serta pemerintah,” ujarnya.

Dirinya berharap ke depan masyarakat sudah mampu bertani dan mengolah hasil panen secara mandiri dan berkelanjutan.

Sementara Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate, mengapresiasi atas kepedulian Yayasan CARE Peduli dan Dompet Dhuafa yang masih terus berpartisipasi dari awal bencana alam sampai dengan bencana non-alam pandemi COVID-19 ini.

Pewarta : Sulapto Sali
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024