Parigi (ANTARA) - Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada tahun 2019 berada di peringkat sembilan statistik Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 13 kabupaten/kota di provinsi itu.
"Nilai IPM Parigi Moutong 2019 naik 65,47 dibandingkan tahun 2018 hanya berada di angka 64,85," kata Kepala Seksi Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Parigi Moutong Edy Suprapto di Parigi, Jumat.
Baca juga: BPS: tidak ada lagi provinsi memiliki status IPM rendah
Pada percepatan peningkatan nilai IPM perlu didukung sejumlah sektor yang menjadi indikator penilaian, dengan perolehan angka 65,47 yang dinilai cukup baik karena dipengaruhi peningkatan dan perbaikan sektor kesehatan, pendidikan dan pengeluaran rumah tangga.
Sejak lima tahun terakhir, paparnya, IPM Parigi Moutong pada tahun 2015 sebesar 62,79, 2016 naik di angka 63,60. Selanjutnya 2017 sebesar 64,09, 2018 sebesar 64,85 dan tahun 2019 sebesar 65,47.
"Pengeluaran nilai IPM Parigi Moutong termasuk dalam kategori sedang, atau dalam artian tidak melebihi angka ketetapan," ujar edy
Baca juga: Parigi Moutong harap angka kekerdilan anak turun jadi 20 persen 2020
Lebih lanjut dijelaskannya, dari data statistik pada sektor kesehatan persebaran fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten itu terdapat 23 Puskesmas, 65 Puskesmas pembantu, 21 Apotek, empat Rumah dan Poliklinik dengan jumlah tenaga kesehatan pada 2019 tercatat sebanyak 1.780 orang, meningkat dibandingkan 2018 hanya 1.712 orang.
Begitu pun bayi baru lahir memiliki angka harapan hidup 63,94 tahun, di banding 2018 hanya 63,57 tahun, hal ini disebabkan karena terdapat keterkaitan multi faktor yang dapat mempengaruhi harapan hidup saat lahir seseorang dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh perubahan yang signifikan.
"Angka harapan hidup juga memiliki batas secara biologis sesuai dengan faktor genetika," kata Edy menambahkan.
Baca juga: Pemkab Parimo tingkatkan kompetensi guru di bidang IT di masa pandemi
Pada sektor pendidikan, katanya, Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada masing-masing jenjang SD/MI 90,64 persen Persen, SMP/MTs 71,76 persen dan SMA/SMK/MA 66,53 persen.
Sedangkan sektor ekonomi/pengeluaran rumah tangga rill per kapita per tahun sekitar Rp9.878.000,00, jika dibandingkan dengan jumlah Pengeluaran per kapita 2018 sekitar Rp9.808.000,00.
"Pengeluaran per kapita penduduk mengalami kenaikan dari periode sebelumnya yang menunjukkan adanya perbaikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya," demikian Edy.
"Nilai IPM Parigi Moutong 2019 naik 65,47 dibandingkan tahun 2018 hanya berada di angka 64,85," kata Kepala Seksi Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Parigi Moutong Edy Suprapto di Parigi, Jumat.
Baca juga: BPS: tidak ada lagi provinsi memiliki status IPM rendah
Pada percepatan peningkatan nilai IPM perlu didukung sejumlah sektor yang menjadi indikator penilaian, dengan perolehan angka 65,47 yang dinilai cukup baik karena dipengaruhi peningkatan dan perbaikan sektor kesehatan, pendidikan dan pengeluaran rumah tangga.
Sejak lima tahun terakhir, paparnya, IPM Parigi Moutong pada tahun 2015 sebesar 62,79, 2016 naik di angka 63,60. Selanjutnya 2017 sebesar 64,09, 2018 sebesar 64,85 dan tahun 2019 sebesar 65,47.
"Pengeluaran nilai IPM Parigi Moutong termasuk dalam kategori sedang, atau dalam artian tidak melebihi angka ketetapan," ujar edy
Baca juga: Parigi Moutong harap angka kekerdilan anak turun jadi 20 persen 2020
Lebih lanjut dijelaskannya, dari data statistik pada sektor kesehatan persebaran fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten itu terdapat 23 Puskesmas, 65 Puskesmas pembantu, 21 Apotek, empat Rumah dan Poliklinik dengan jumlah tenaga kesehatan pada 2019 tercatat sebanyak 1.780 orang, meningkat dibandingkan 2018 hanya 1.712 orang.
Begitu pun bayi baru lahir memiliki angka harapan hidup 63,94 tahun, di banding 2018 hanya 63,57 tahun, hal ini disebabkan karena terdapat keterkaitan multi faktor yang dapat mempengaruhi harapan hidup saat lahir seseorang dan membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh perubahan yang signifikan.
"Angka harapan hidup juga memiliki batas secara biologis sesuai dengan faktor genetika," kata Edy menambahkan.
Baca juga: Pemkab Parimo tingkatkan kompetensi guru di bidang IT di masa pandemi
Pada sektor pendidikan, katanya, Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada masing-masing jenjang SD/MI 90,64 persen Persen, SMP/MTs 71,76 persen dan SMA/SMK/MA 66,53 persen.
Sedangkan sektor ekonomi/pengeluaran rumah tangga rill per kapita per tahun sekitar Rp9.878.000,00, jika dibandingkan dengan jumlah Pengeluaran per kapita 2018 sekitar Rp9.808.000,00.
"Pengeluaran per kapita penduduk mengalami kenaikan dari periode sebelumnya yang menunjukkan adanya perbaikan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya," demikian Edy.