Sigi, Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengatakan bencana alam banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir ini dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul di Sigi, Kamis membenarkan pemicu utama banjir di sejumlah wilayah di daerah itu disebabkan cuaca ekstrem.

Ia mengatakan kondisi cuaca di hampir seluruh wilayah Sigi dalam dua pekan ini terbilang ekstrem.

Selain hujan dengan intensitas tinggi juga disertai angin kencang.

"Inilah yang memicu terjadinya banjir dan longsor di beberapa titik di Sigi," kata Asrul.

Ditambah lagi, kata dia, wilayah permukiman penduduk sangat dekat dengan sungai.

Sementara rata-rata sungai yang ada di daerah berbatasan langsung dengan Kota Palu, Poso dan Donggala tersebut telah terjadi pendangkalan.

Ketika hujan lebat, akibat sungai sudah dangkal, akhirnya air terjadi banjir dan meluap ke permukiman penduduk dan lahan-lahan pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah itu.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, terjadi bencana alam di sejumlah wilayah di Sigi, seperti sebelumnya di Kecamatan Kulawi, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Sigibiromaru dan terakhir pada Senin (14/9) malam banjir menerjang Desa Rogo di Kecamatan Dolo Selatan.

Semua titik yang dilanda banjir selama ini terbilang cukup rawan, sehingga tidak heran jika wilayah-wilayah tersebut sering menjadi langganan banjir.

Pemkab Sigi, katanya telah melakukan berbagai upaya mencegah banjir dengan program normalisasi beberapa sungai yang selama ini sering banjir bandang.

Ada tiga sungai besar di Sigi yang sedang dalam tahap normalisasi, termasuk diantaranya Sungai Bangga, Salua dan Poi.

 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024