Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Guspardi Gaus meminta agar peristiwa banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) ditetapkan oleh pemerintah sebagai bencana nasional.
Dia menjelaskan bahwa bencana itu merupakan peristiwa yang memprihatinkan karena selain timbulnya puluhan korban, sejumlah akses antar kota dan kabupaten di wilayah Padang dan sekitarnya pun tertutup.
"Pada hari ini, Padang terkepung tidak bisa masuk akses masyarakat ke Kota Padang, dan kemarin Jalan Padang-Pekanbaru juga tertutup," kata Guspardi saat Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia pun meminta pemerintah turun tangan guna mengatasi permasalahan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat di wilayah terdampak banjir bandang tersebut.
"Kepada Pimpinan DPR untuk bisa menyikapi apa yang saya sampaikan ini, mudah-mudahan saya sangat berharap kecekatan dari pemerintah pusat dalam menyikapi ini," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Rahmad Gobel menyampaikan Pimpinan DPR RI menyatakan turut prihatin atas sejumlah bencana yang menerpa berbagai wilayah di tanah air akhir-akhir ini.
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Anggota DPR dari Daerah Pemilihan II Sumatera Barat itu.
Sejauh ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) kembali bertambah enam orang sehingga total menjadi sebanyak 50 orang korban.
"Update informasi terbaru berdasarkan laporan yang kami terima," kata Kepala BNPB Suharyanto di Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Ia menjabarkan, rinciannya sebanyak dua orang meninggal dunia dari Kota Padang Panjang, 20 orang korban dari Kabupaten Agam, 19 orang Kabupaten Tanah Datar, satu orang Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman sebanyak delapan orang.
Selain itu BNPB juga menerima laporan jumlah korban yang dilaporkan hilang saat ini sudah ada sebanyak 27 orang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.