BPBD: Lima desa terendam banjir di Sulteng

id BPBD Sulteng ,Banjir,Sulteng ,Poso,Banggai,Sulteng,BPBD,Rendam

BPBD: Lima desa terendam banjir di Sulteng

Banjir saat merendam rumah warga di Desa Balaan, Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Jumat (17/5/2024). ANTARA/HO-BPBD Sulteng.

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan lima desa di dua kabupaten terendam banjir akibat curah hujan tinggi.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu Jumat mengatakan, lima desa yang terendam banjir yakni Desa Membuke, Maranda, dan Trimulya di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.

Kemudian Desa Tolisu di Kecamatan Toili, dan Desa Balasan di Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai.
 
Ia menjelaskan, banjir terjadi di Kabupaten Poso pada Kamis (16/5) sekitar pukul 21.00 WITA, dan Kabupaten Banggai pukul 22.20 WITA karena curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya air sungai daerah setempat sehingga menggenangi permukiman warga.
 
Dia mengatakan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Poso dan Kabupaten Banggai saat ini masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat, dan melakukan asesmen di lapangan.
 
Berdasarkan laporan asesmen sementara, katanya, sebanyak 30 unit rumah, satu sarana kesehatan, tiga sarana pendidikan, dan satu tempat ibadah terendam banjir di Desa Maranda.

Sementara itu, sekitar 100 unit rumah dan dua penyulingan nilam terendam banjir di Desa Trimulya, Kabupaten Poso.
 
"Warga terdampak banjir di Desa Membuke, Kecamatan Poso Pesisir masih dalam tahap pendataan," katanya.
 
Ia melanjutkan, untuk di Desa Tolisu, Kabupaten Banggai sebanyak 18 unit rumah warga terendam dan delapan rumah di Desa Balaan.
 
Dari peristiwa banjir ini, kata Andy Sembiring, tidak ada korban jiwa dan warga bertahan di rumah masing-masing meski situasi saat ini air belum surut.
 
Ia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, kebutuhan mendesak saat ini di antaranya sembako, perlunya normalisasi sungai, dan perbaikan tanggul untuk mencegah terjadinya banjir susulan apabila intensitas hujan kembali tinggi.