Poso (ANTARA) - Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menerima tambahan kuota pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian sebanyak 1.580 ton pada 2020 untuk memenuhi kebutuhan petani yang memiliki kartu tani atau yang telah terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Penambahan kuota itu terdiri dari tiga jenis yakni pupuk urea sebanyak 300 ton, pupuk SP-36 sebanyak 30 ton, dan NPK Phonskah sebanyak 1.250 ton.
Kepala Seksi Pupuk Pestisida dan Alat Pertanian Dinas Pertanian Poso, Ni Ketut Wardani, di Poso, Rabu, mengatakan pupuk kimia tersebut telah di bagikan ke seluruh pihak distributor dan selanjutnya ke pengecer pupuk di masing-masing kecamatan, desa dan kelurahan, agar bisa disalurkan ke petani sesuai kebutuhan.
"Jika melihat jumlah petani di kabupaten Poso, maka stok pupuk masih sangat kurang. Ini perlu lagi ada penambahan pupuk agar bisa terlayani kebutuhan lahan petani," kata Ni Ketut Wardani.
Baca juga: Petani Poso mengeluh karena belum miliki kartu tani
Dia mengatakan jumlah petani di Kabupaten Poso tahun 2020 sebanyak 18 ribu dan tahun 2021 sebanyak 13 ribu.
Sementara satu orang petani memiliki jumlah lahan bervariasi antara 1 s/d 10 hektare.
Agar kebutugan pupuk seluruh petani tercukupi akan disesuaikan agar semua petani bisa mendapatkan pupuk tersebut.
"Jumlah kuota pupuk yang dibagikan di Poso, setiap tahun berbeda jumlah kuotanya. Artinya tidak sesuai dengan jumlah permintaan petani," tuturnya.
Dia mengatakan Kabupaten Poso telah terjadi kekurangan pupuk sejak Juli 2020. Namun saat ini telah mendapatkan kuota pupuk untuk bisa terpenuhi kebutuhan petani.
Penambahan kuota itu terdiri dari tiga jenis yakni pupuk urea sebanyak 300 ton, pupuk SP-36 sebanyak 30 ton, dan NPK Phonskah sebanyak 1.250 ton.
Kepala Seksi Pupuk Pestisida dan Alat Pertanian Dinas Pertanian Poso, Ni Ketut Wardani, di Poso, Rabu, mengatakan pupuk kimia tersebut telah di bagikan ke seluruh pihak distributor dan selanjutnya ke pengecer pupuk di masing-masing kecamatan, desa dan kelurahan, agar bisa disalurkan ke petani sesuai kebutuhan.
"Jika melihat jumlah petani di kabupaten Poso, maka stok pupuk masih sangat kurang. Ini perlu lagi ada penambahan pupuk agar bisa terlayani kebutuhan lahan petani," kata Ni Ketut Wardani.
Baca juga: Petani Poso mengeluh karena belum miliki kartu tani
Dia mengatakan jumlah petani di Kabupaten Poso tahun 2020 sebanyak 18 ribu dan tahun 2021 sebanyak 13 ribu.
Sementara satu orang petani memiliki jumlah lahan bervariasi antara 1 s/d 10 hektare.
Agar kebutugan pupuk seluruh petani tercukupi akan disesuaikan agar semua petani bisa mendapatkan pupuk tersebut.
"Jumlah kuota pupuk yang dibagikan di Poso, setiap tahun berbeda jumlah kuotanya. Artinya tidak sesuai dengan jumlah permintaan petani," tuturnya.
Dia mengatakan Kabupaten Poso telah terjadi kekurangan pupuk sejak Juli 2020. Namun saat ini telah mendapatkan kuota pupuk untuk bisa terpenuhi kebutuhan petani.