Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah berupaya mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) agar segera ditempati penyintas gempa dan likuefaksi di daerah tersebut.

"Kami sudah rapat pada hari Jumat (15/1) membahas tentang percepatan penyelesaian pembangunan huntap," kata Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta, di Sigi, Minggu.

Irwan menjelaskan hunian tetap untuk penyintas gempa dan likuefaksi di Sigi terdiri dari hunian yang dibangun oleh Budha Tzu Chi, huntap satelit, huntap yang dibangun PUPR dan huntap yang dibangun oleh Mayapada.

Irwan mengatakan salah satu komponen penyintas yang menjadi prioritas untuk menempati hunian itu yakni penyintas gempa dan likuefaksi yang kehilangan tempat tinggal saat bencana terjadi, dan saat ini memilih untuk tinggal di rumah kontrakan, tinggal bersama orang tua dan keluarga terdekat.

"Ini yang saya carikan solusinya, karena syarat untuk bisa tinggal di hunian tetap yaitu penyintas yang tinggal di hunian sementara (huntara)," ujar Irwan.

Irwan mengaku banyak penyintas gempa dan likuefaksi Sigi yang tidak menempati hunian sementara (huntara) usai bencana melanda.

Sementara syarat untuk mendapatkan hunian tetap, penyintas gempa harus menempati hunian sementara atau penyintas yang ada di huntara.

Olehnya, Bupati mengaku sedang mencarikan solusi agar warganya yang kehilangan tempat tinggal saat bencana 28 September 2018 terjadi, dan memilih tinggal di kontrakan atau tinggal di rumah keluarga, agar bisa menempati huntap.

"Iya, bagaimana caranya, solusinya agar bisa diselesaikan," ungkap Bupati.

Saat ini, ujar Bupati, huntap yang dibangun Budha Tzu Chi di Desa Pombewe berjumlah 500 unit, yang sudah siap dihuni baru sekitar 300 unit. 

Kemudian, huntap yang dibangun Kementerian PUPR sebanyak 400 unit, yang sudah siap dihuni sekitar 200 unit.

Berikutnya, hunian tetap yang dibangun oleh Mayapada sebanyak 72 unit, semuanya sudah siap dihuni.

"Sebenarnya target Pemkab Sigi yakni Oktober tahun 2020 semua huntap sudah bisa dihuni. Namun, perlu saya tegaskan bahwa bukan Pemkab Sigi yang membangun. Pemkab Sigi hanya memfasilitasi penyediaan lahan," ujarnya.

Dia mengatakan target Pemkab Sigi bergeser, karena dalam proses pembangunan terdapat beberapa tantangan mulai dari lambatnya anggaran, hingga pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19, serta pandemi COVID-19 itu sendiri.

Di satu sisi, bupati menguraikan pembangunan hunian tetap tidak semata-mata hanya membangun rumahnya saja, melainkan diikutkan dengan penyediaan fasilitas lainnya seperti air bersih, drainase, dan jalan.

"Ketika bicara huntap tidak hanya huntap semata. Tetapi ada fasilitas penunjang, nah ini yang belum tuntas, olehnya kami rapat dengan pihak terkait untuk membahas percepatan itu," ungkapnya.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024