Palu (ANTARA) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terpaksa menghentikan sementara layanan rawat inap menyusul sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit itu yang terpapar positif COVID-19.

"Ada tujuh nakes yang terpapar COVID-19, empat orang perawat dan tiga orang dokter. Langkah yang kami ambil untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di RSUD Madani Palu dengan cara menutup pelayanan rawat inap,"kata Direktur RSUD Madani Palu dr Nirwansyah Parampasi, Kamis, di Palu.

Penghentian kegiatan pelayanan tersebut dilakukan selama tujuh hari untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di lingkungan RSUD Madani Palu.

Ia menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penelusuran dan pelacakan terhadap orang-orang yang memiliki riwayat melakukan kontak langsung dengan tujuh nakes tersebut agar segera mendapat penanganan secepat mungkin.

"Kami yakin dapat memutus mata rantai penularan dan penyebaran COVID-19 di RSUD Madani Palu. Tahun lalu kami sudah mengalami hal serupa dan bisa teratasi," katanya.

Oleh sebab itu ia menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir apalagi takut datang ke RSUD Madani untuk mendapat pelayanan kesehatan dari tenaga kesehatan di sana.

Sebab nakes RSUD Madani yang melayani masyarakat menerapkan standar protokol kesehatan pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19.

Nakes maupun pegawai non-nakes RSUD Madani Palu yang pernah berkontak dengan tujuh nakes yang terpapar COVID-19 tersebut bakal ditangani hingga dipastikan benar-benar tidak terpapar COVID-19 sebelum kembali melayani masyarakat, demikian Nirwansyah Parampasi.
 


Pewarta : Muhammad Arshandi
Editor : Muhammad Arshandi
Copyright © ANTARA 2024